Khartoum, Purna Warta– Pejabat tinggi PBB di Sudan mengatakan para jenderal yang bertikai di Sudan telah setuju untuk mengirim perwakilan untuk negosiasi, kemungkinan di Arab Saudi, sebagaimana dilansir Iran Press, Senin (1/5).
Baca Juga : Kekerasan Polisi dan Rasis, Prancis Dikritik Habis-Habisan di Dewan HAM PBB
Jika pembicaraan dan negosiasi itu dilakukan bersamaan, mereka awalnya akan fokus pada pembentukan gencatan senjata di Sudan yang “stabil dan dapat diandalkan”, kata pejabat PBB Volker Perthes kepada The Associated Press. Namun, dia memperingatkan tantangan dalam mengadakan negosiasi.
Serangkaian gencatan senjata sementara selama seminggu terakhir hanya meredakan pertempuran di beberapa daerah, sementara pertempuran sengit berlanjut di tempat lain, membuat warga sipil mengungsi dari rumah mereka dan mendorong Sudan lebih jauh ke dalam bencana.
Kelompok-kelompok kemanusiaan telah berusaha memulihkan aliran bantuan ke negara di mana hampir sepertiga dari 46 juta penduduknya bergantung pada bantuan internasional bahkan sebelum ledakan kekerasan. Badan Pangan PBB pada Senin mengatakan pihaknya mengakhiri penangguhan sementara operasinya di Sudan, diberlakukan setelah tiga anggota timnya tewas di wilayah Darfur yang dilanda perang pada awal pertempuran.
Baca Juga : Komandan IRGC: Tekanan Asing akan Gagal Menghalangi Kemajuan Iran
Program Pangan Dunia akan melanjutkan distribusi makanan di empat provinsi — al-Qadaref, Gezira, Kassala, dan Nil Putih — bekerja di wilayah yang keamanannya memungkinkan, kata Direktur Eksekutif Cindy McCain. Jumlah mereka yang membutuhkan bantuan akan “tumbuh secara signifikan saat pertempuran berlanjut,” katanya. “Untuk melindungi pekerja kemanusiaan kami yang diperlukan dan rakyat Sudan, pertempuran harus dihentikan.”