Pretoria, Purna Warta – Anggota parlemen Afrika Selatan pada Selasa memberikan suara mendukung mosi untuk menutup Kedutaan Besar Israel di ibu kota Pretoria dan menangguhkan hubungan diplomatik dengan Tel Aviv.
Mosi tersebut, yang diajukan pekan lalu oleh partai oposisi terbesar ketiga, Pejuang Kemerdekaan Ekonomi (EFF), diperdebatkan di Majelis Nasional, dengan 248 anggota parlemen memberikan suara mendukung, sementara 91 menentangnya, kantor berita Anadolu melaporkan.
Baca Juga : Iran Desak Anggota BRICS untuk Masukkan Israel sebagai Negara Teroris
Oposisi utama Aliansi Demokratik (DA), Partai Demokrat Kristen Afrika (ACDP), dan beberapa partai lainnya memberikan suara menentang mosi tersebut, yang masih disahkan dengan dukungan dari partai berkuasa Kongres Nasional Afrika (ANC), yang memiliki mayoritas di 400 suara. -ruang duduk.
“Kedutaan Besar Israel harus tetap tutup sampai mereka menyetujui gencatan senjata,” kata Ketua ANC di Parlemen, Pemmy Majodina, Selasa (21/11).
“Perang yang sedang berlangsung bukanlah perang agama seperti yang diharapkan sebagian orang di parlemen agar kita percaya,” katanya kepada DPR, sementara beberapa anggota parlemen meneriakkan “Bebaskan Palestina,” tambah Majodina.
Afrika Selatan baru-baru ini menarik semua diplomatnya dari Tel Aviv untuk berkonsultasi mengenai serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca Juga : Parlemen Afrika Selatan Sahkan Mosi untuk Menutup Kedutaan Besar Israel
“Genosida di bawah pengawasan masyarakat internasional tidak dapat ditoleransi. Holocaust lain dalam sejarah umat manusia tidak dapat diterima,” Menteri Kepresidenan Khumbudzo Ntshavheni mengatakan kepada wartawan awal bulan ini.
Sementara itu, Israel mengatakan pada minggu ini bahwa mereka memanggil kembali duta besarnya di Afrika Selatan untuk berkonsultasi.