Para Pemimpin Arab Mendesak Upaya Baru untuk Perdamaian di Palestina

Para Pemimpin Arab Mendesak Upaya Baru untuk Perdamaian di Palestina

Kairo, Purna Warta Para pemimpin Arab menyerukan pembaruan upaya perdamaian antara Israel dan Palestina untuk mengakhiri pendudukan Israel dan menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara kedua belah pihak, di tengah serangan gencar Tel Aviv terhadap Jalur Gaza.

Baca Juga : Reaksi Dunia Islam terhadap Kejahatan Israel di Gaza

Seruan tersebut disampaikan pada sebuah pertemuan, yang disebut KTT Perdamaian Kairo, di ibu kota Mesir, Kairo, pada hari Sabtu (21/10), yang dihadiri lebih dari selusin pemimpin negara-negara Arab dan Barat, perwakilan Uni Eropa, dan berbagai organisasi internasional.

Para pemimpin Arab lebih lanjut mengutuk pemboman Israel terhadap Gaza selama dua minggu terakhir, dan menekankan perlunya gencatan senjata segera di wilayah yang terkepung tersebut untuk mengakhiri kekejaman yang dilakukan Israel terhadap penduduk sipil.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, yang menyerukan pertemuan puncak tersebut, menegaskan kembali dukungan teguh Kairo terhadap perjuangan Palestina, dan menyarankan peta jalan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini di Gaza dan menghidupkan kembali jalur perdamaian.

“Satu-satunya solusi bagi perjuangan Palestina adalah tercapainya keadilan melalui resolusi yang adil dan merata yang menjunjung tinggi hak dan aspirasi rakyat Palestina,” ujarnya seraya menekankan perlunya mencegah konflik semakin meningkat dan membahayakan stabilitas regional dan global. perdamaian dan keamanan.

Raja Yordania Abdullah juga mengecam apa yang disebutnya keheningan global mengenai serangan Israel di Gaza, dan menekankan bahwa pemindahan paksa atau pengungsian internal warga Palestina akan menjadi kejahatan perang menurut hukum internasional.

“Pesan yang didengar oleh dunia Arab adalah bahwa nyawa orang Palestina tidak begitu berarti dibandingkan nyawa orang Israel,” katanya, seraya menambahkan bahwa dia marah dan berduka atas tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga : Hampir 30 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Pagi Israel di Jalur Gaza

Raja Abdullah melanjutkan dengan mengatakan bahwa Israel harus menyadari bahwa negara ini tidak akan pernah bisa berkembang jika dibangun di atas landasan ketidakadilan.

Dia juga mengulangi seruannya untuk segera mengakhiri perang di Gaza, menekankan perlunya pengiriman bantuan kemanusiaan, bahan bakar, makanan, dan obat-obatan yang berkelanjutan dan tidak terputus ke wilayah kantong yang terkepung.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan juga menolak “upaya pemindahan paksa” warga Gaza oleh Israel, dan menambahkan bahwa Kerajaan tersebut menyerukan komunitas internasional untuk mewajibkan Israel mematuhi hukum internasional.

“Kami dengan tegas menolak pelanggaran hukum humaniter internasional yang dilakukan oleh pihak mana pun di tengah konflik yang sedang berlangsung di Gaza,” ujarnya.

Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed juga menyatakan bahwa negaranya “tetap teguh dalam seruannya untuk memberikan perlindungan maksimal terhadap nyawa warga sipil, akses tanpa hambatan terhadap bantuan kemanusiaan, dan segera diakhirinya permusuhan di Jalur Gaza.”

Perbatasan antara Mesir dan Jalur Gaza telah dibuka untuk pertama kalinya sejak rezim Israel melancarkan serangan brutal terhadap wilayah kantong yang terkepung itu dua minggu lalu.

Beliau juga mendesak masyarakat internasional untuk bekerja sama untuk meredakan situasi di Gaza dan mencegah ketidakstabilan yang lebih luas di wilayah tersebut, dengan menyatakan bahwa “Dialog, kerja sama, dan hidup berdampingan tetap menjadi satu-satunya jalan menuju perdamaian.”

Baca Juga : Kecaman Dunia Tidak Mempan, Israel Berencana Serang RS Al-Quds di Gaza

KTT terbaru diadakan saat Israel mempersiapkan invasi darat ke Gaza. Israel melancarkan perang di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap rezim pendudukan.

Lebih dari 4.380 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, tewas di Jalur Gaza akibat pemboman Israel. Lebih dari 13.000 orang juga terluka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *