Purna Warta – ECOWAS (Economic Community of West African States) atau blok Afrika barat adalah sebuah organisasi yang berdiri pada 1975 dengan 15 negara anggota. Blok ini memiliki tujuan; mempromosikan kerjasama dan integrasi demi menaikkan standar kehidupan masyarakat serta menjaga stabilitas perekonomian di Afrika bagian barat. Semenjak itu ECOWAS berkembang menjadi otoritas politik kuat di daerah Afrika Barat.
Namun masalah muncul setelah sejumlah pihak memandang ECOWAS tidak mampu memainkan perannya dengan baik. Banyak warga protes karena mereka sendiri tidak mampu mengambil manfaat dari sumber daya alam negara mereka masing-masing kendati adanya ECOWAS. Disamping itu mereka tak mampu menyelesaikan masalah-masalah di negara anggotanya yang berujung kudeta.
Baca juga: Pelecehan Pasien Rumah Sakit Jiwa di Inggris Mencapai 20.000 Kasus
Terdapat tiga negara anggota blok afrika barat yang keluar dari blok Afrika barat. Negara tersebut adalah Mali, Niger dan Burkina Faso. 3 negara yang dalam 5 tahun belakangan ini telah mengalami kudeta yang disebabkan oleh faktor ekonomi, keamanan dan lain-lain.
Sekitar akhir tahun lalu 3 negara ini membentuk blok bernama the Alliance of Sahel States. Para pemimpin negara bersama-sama bekerja sama dan berkolaborasi dalam mewujudkan keamanan di 3 negara ini. 3 negara yang belum lama mengalami perombakan setelah kudeta ini saling bekerja sama untuk melawan para pemberontak dan kelompok bersenjata di negara masing-masing.
Kritik utama 3 negara ini adalah; ECOWAS gagal untuk membantu melawan ancaman nyata seperti terorisme dan kekerasan. Mereka mengatakan bahwa sanksi yang diberikan ECOWAS pasca kudeta justru memperparah situasi negara yang sudah menderita dari kekerasan dan terorisme sebelum kudeta.