Nairobi, Purna Warta – Penumpang terlantar di bandara utama Kenya pada hari Rabu karena staf mogok kerja terkait rencana pengambilalihan oleh perusahaan India.
Aksi mogok kerja oleh Serikat Pekerja Penerbangan Kenya dimulai pada tengah malam, mengganggu penerbangan di Bandara Internasional Jomo Kenyatta (JKIA) Nairobi.
Baca juga: Polisi Australia Menggunakan Senjata Serius terhadap Pengunjuk Rasa Anti-Israel
Antrean penumpang berada di luar bandara pada hari Rabu, beberapa duduk di atas barang bawaan mereka, dan ada antrean mobil yang mencoba masuk ke area tersebut, kata wartawan AFP.
Serikat pekerja mengatakan pemogokan akan terus berlanjut hingga pemerintah membatalkan rencana untuk menyewakan bandara tersebut kepada Adani Group India selama 30 tahun dengan imbalan investasi sebesar $1,85 miliar.
“Mogok kerja telah dimulai dan semua shift telah ditangguhkan,” kata pemimpin serikat pekerja Moses Ndiema kepada para pekerja di bandara.
“Adani harus pergi, itu bukan pilihan,” katanya.
Kenya Airways memperingatkan tentang penundaan dan kemungkinan pembatalan penerbangan baik untuk penumpang yang berangkat maupun yang tiba.
Para kritikus mengatakan rencana untuk menyewakan JKIA kepada Adani akan menyebabkan hilangnya pekerjaan bagi staf lokal dan merampas keuntungan bandara di masa depan dari para pembayar pajak.
Biaya angkutan dan penumpang dari bandara tersebut mencapai lebih dari lima persen dari PDB Kenya.
Law Society of Kenya dan Komisi Hak Asasi Manusia Kenya memenangkan penundaan kesepakatan tersebut dari Pengadilan Tinggi pada hari Senin, dengan alasan bahwa kesepakatan tersebut kurang “transparan.”
Pemerintah Kenya telah membela rencana tersebut sebagai hal yang diperlukan untuk merenovasi JKIA.
Baca juga: Ratusan Orang Mengungsi setelah Peringatan Gunung Berapi Filipina
Bandara ini merupakan salah satu hub tersibuk di Afrika, yang menangani 8,8 juta penumpang dan 380.000 ton kargo pada tahun 2022-23, tetapi sering dilanda pemadaman listrik dan atap yang bocor.
Adani akan menambah landasan pacu kedua dan meningkatkan terminal penumpang, menurut Otoritas Bandara Kenya.