Khartoum, Purna Warta – Pada saat yang sama pihak-pihak yang berkonflik di Sudan setuju untuk memperpanjang gencatan senjata selama tiga hari lagi, sumber berita melaporkan dimulainya kembali bentrokan di antara mereka di Khartoum.
Baca Juga : Kunjungan Presiden Iran ke Suriah Setelah 13 Tahun, Apa saja yang Dibicarakan?
Pasukan militer saingan Sudan telah menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran gencatan senjata baru karena konflik mematikan mereka bergemuruh selama tiga minggu meskipun ada peringatan akan terjadinya perang saudara.
Ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka sejak perebutan kekuasaan antara tentara Sudan dan Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter meletus menjadi konflik pada 15 April.
Kedua belah pihak mengatakan perjanjian gencatan senjata formal yang akan berakhir pada tengah malam pada hari Minggu akan diperpanjang selama 72 jam lagi, dalam sebuah langkah yang menurut RSF adalah “sebagai tanggapan atas seruan internasional, regional dan lokal”.
Baca Juga : Sukses Gelar IranOpen Robocup ke-17, Capaian Teknologi Iran Makin Diakui
Tentara mengatakan pihaknya berharap apa yang disebutnya “pemberontak” akan mematuhi kesepakatan itu, tetapi diyakini mereka bermaksud untuk melanjutkan serangan. Para pihak terus berjuang melalui serangkaian gencatan senjata yang diamankan oleh mediator termasuk Amerika Serikat.