Durban, Purna Warta – Kerusuhan dan penjarahan makin tidak terkendali di Afrika Selatan. Sumber resmi pemerintah Afrika Selatan menyebutkan, kerusuhan telah merenggut 212 nyawa, naik tajam dari 117 kematian yang diumumkan pada hari sebelumnya.
Sebagaimana dilansir dari kantor berita AFP, Sabtu (17/7), Menteri Pemerintah Khumbudzo Ntshavheni mengatakan pada konferensi pers pada Jumat (16/7) waktu setempat, sebagian besar kematian baru tersebut terjadi di provinsi KwaZulu-Natal (KZN), yang menjadi pusat kekerasan.
Baca Juga : Moskow: Teroris Jabhat al-Nusra Rencanakan Membuat Serangan Kimia di Idlib
Dia menggambarkan situasi di KwaZulu-Natal sebagai “stabil” tetapi “tegang.” Dia mengatakan provinsi timur itu telah menjadi saksi bertambahnya 89 kematian selama 24 jam sebelumnya.
Kematian-kematian itu terjadi secara brutal selama kerusuhan dan penjarahan yang tak terkendali di Afrika Selatan yang dipicu hukuman dan penahanan mantan Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma.
Ntshavheni menambahkan, “Pihak berwenang di wilayah tersebut telah melaporkan 1.488 insiden kerusuhan, kekerasan dan penjarahan dalam 24 jam terakhir.”
Pemerintah mengatakan akan ada penyelidikan lebih lanjut, setelah 4.000 butir amunisi ditemukan pada dua orang yang ditangkap.
Baca Juga : Kerusuhan Mengganas, Pemerintah Afrika Selatan akan Kerahkan 25.000 Tentara
Sementara itu di Gauteng, sebagian besar kekerasan telah dipadamkan. Ntshavheni mengatakan ada tambahan enam kematian di sana selama periode 24 jam terakhir, dan 137 penangkapan tambahan telah dilakukan.
Menteri menambahkan dua petugas polisi telah ditangkap, setelah ditemukan membawa barang-barang jarahan. Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan 25.000 tentara dikerahkan di seluruh negeri untuk mencegah kekerasan lebih lanjut. Jumlah itu meningkat dari 10.000 tentara yang diumumkan pada Rabu. Dia bersumpah untuk menghentikan “kekacauan” yang melanda bangsa itu.
Pasukan militer diturunkan ke jalan-jalan dari dua provinsi paling padat di Afrika Selatan, yaitu Gauteng (provinsi dari pusat ekonomi negara, Johannesburg) dan KwaZulu-Natal (provinsi kelahiran Zuma).
Baca Juga : Tentara Bayaran Turki Menambah Daftar Kejahatannya di Ras al-Ayn Suriah
Ribuan pelaku kerusuhan dan penjarah telah ditangkap dalam kekerasan tersebut. Kerusuhan juga disebutkan dipicu kondisi ekonomi yang mengerikan yang diperburuk pandemi yang menambah jumlah angka kemiskinan secara siginifkan.