Kecele, Permintaan AS untuk Musuhi Rusia Diabaikan Mesir

Kecele, Permintaan AS untuk Musuhi Rusia Diabaikan Mesir

Kairo, Purna Warta Mesir mengabaiakn permintaan AS untuk memusuhi Rusia. Analisa bahwa pengaruh AS terhadap negara-negara sekutunya mengalami penurunan, terbukti benar. Tidak sedikit negara yang sebelumnya patuh pada apapun diktean AS mulai menunjukkan pembangkangan. Mesir diantaranya yang melakukan penolakan terhadap permintaan AS. Koran Amerika Wall Street Journal menyatakan bahwa Mesir mengabaikan permintaan AS untuk menutup zona udaranya bagi pesawat militer Rusia.

Mesir tercatat sekutu lama Amerika Serikat yang setiap tahunnya mendapat bantuan militer sebesar satu miliar dolar. Meski demikian, Mesir di bawah kepemimpinan el-Sisi kian memperluas hubungan dengan Rusia selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga : Apa itu Hari Nakba dan Apa Sebenarnya yang Terjadi di Palestina?

Koran ini mengutip petinggi Mesir dan Amerika yang enggan disebutkan identitasnya menulis, Kairo tidak memberi jawaban positif terkait permintaan Washington untuk menutup zona udaranya bagi penerbangan militer Rusia. Permintaan ini dimaksudkan untuk merusak logistik Moskow menjelang serangan balik Ukraina yang diharapkan. Dengan demikian penerbangan antara Rusia dan Suriah tidak ada kendala.

Zona udara Mesir termasuk koridor vital antara Rusia dan pangkalan negara ini di Suriah. Pangkalan udara Khmeimim yang terletak di pantai Laut Mediterania di Suriah, merupakan salah satu instalasi militer terpenting Rusia di Suriah. Jet-jet tempur Rusia setelah tahun lalu sejumlah negara menutup zona udaranya untuk Rusia, terpaksa melakukan penerbangan sejauh dua ribu mil dan hingga lima jam lebih banyak untuk sampai ke pangkalan strategisnya di Suriah.

Jika Mesir mengikuti instruksi Amerika, maka jet-jet tempur Rusia akan terpaksa menempuh jarak lebih jauh dan panjang untuk sampai ke pangkalan militernya dengan memasuki wilayah Afrika. Otoritas Amerika mengklaim Moskow tengah merelokasi senjata dan peralatan perangnya dari pangkalannya di Suriah ke medan tempur di Ukraina. Klaim ini hingga kini belum dibenarkan, dan pihak Rusia malah menepisnya.

Tampaknya, permintaan Washington yang tidak dijawab oleh Kairo tentang penerbangan pesawat Rusia adalah tanda lain dari menurunnya pengaruh Amerika Serikat di antara sekutunya di Asia Barat dan Afrika Utara. Poin penting adalah langkah Mesir terkait pemberian ijin bagi pesawat Rusia melintasi zona udara negara ini untuk sampai ke Suriah, bukan satu-satunya langkah Mesir dalam mengiringi Rusia. Sebelumnya menurut salah satu dokumen rahasia Pentagon yang baru-baru ini terkuak, Presiden Mesir, Abdel Fattah el-Sisi, berencana memberikan puluhan ribu roket ke Rusia di tengah perang di Ukraina. Menurut dokumen ini, el-Sisi memerintahkan para pejabatnya untuk merahasiakan pengiriman dan produksi massal roket untuk menghindari masalah dengan Barat.

Baca Juga : Anggota Sidang Kelompok Munich Kecam Agresi Militer Israel ke Gaza

Tampaknya negara-negara Arab sekutu Amerika Serikat, termasuk Arab Saudi dan mitranya di selatan Teluk Persia, serta Mesir, karena berbagai alasan, telah mengikuti proses pemisahan dan mengambil posisi dan tindakan yang bertentangan dengan keinginan dan tujuan Washington dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan sikap mitra regional Amerika Serikat, seperti Arab Saudi dan negara-negara Dewan Kerjasama Teluk Persia (P-GCC) lainnya, serta upaya untuk mengurangi ketegangan regional dan normalisasi hubungan dengan Iran terkait dengan meningkatnya ketidakpercayaan negara-negara tersebut di Washington.

Robert F. Kennedy Jr. Mengatakan, Runtuhnya pengaruh Amerika di Arab Saudi dan aliansi baru kerajaan itu dengan Cina dan Iran adalah simbol menyakitkan dari kegagalan memalukan strategi neocons untuk mempertahankan hegemoni global Amerika Serikat dengan kekuatan militer. Keluarnya Amerika secara memalukan dari Afghanistan yang menurut klaim Joe Biden, presiden negara ini, dimaksudkan untuk membebaskan Amerika dari konflik dalam perang tanpa akhir, dari sudut pandang dunia dan bahkan dari sudut pandang sekutu Washington, itu dilihat sebagai simbol penurunan posisi Amerika sebagai kekuatan berpengaruh di dunia, dan sekutu regional Amerika, terutama di Teluk Persia, meragukan kepatuhan Washington terhadap komitmen keamanannya terhadap mitranya.

Mengingat fakta baru di sistem internasional serta kekecewaan terhadap Amerika, untuk menyelesaikan masalah regional, negara-negara Arab secara praktis mengambil jalan terpisah dengan meningkatkan level hubungan dengan dua kekuatan internasional yang bersaing dengan Amerika, yaitu Cina dan Rusia, dan mereka memilih untuk sejalan dengan dua negara rival Washington. Hal ini tentu saja membuat Washington tidak puas.

Kini Arab Saudi melalui perluasan hubungan dengan kekuatan-kekuatan rival AS, yakni Cina dan Rusia dan mendefinisikan kepentingannya sendiri terlepas dari kepentingan Washington di bidang energi, telah mengabaikan tuntutan Amerika dan telah menolak untuk melaksanakan permintaan Washington karena berbagai alasan.

Baca Juga : Satu Tahun Penembakan Shireen Abu Akleh, Apa Kabar Pengusutan Kasusnya?

Meski ada ancaman berulang Washington, tapi Riyadh dan negara Arab anggota OPEC Plus melalui keputusan terbarunya mengurangi 3,7 juta barel minyak, telah menunjukkan bahwa bagi Saudi kepentingan jangka panjang dan hubungan dengan Rusia serta Cina memiliki nilai lebih besar. Pengabaian Mesir terhadap tuntutan anti-Rusia Amerika juga simbol lain dari turunnya pengaruh Washington di berbagai ibu kota negara Arab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *