Kairo, Purna Warta – Setidaknya tiga tentara Israel tewas dalam penembakan yang jarang terjadi di dekat perbatasan Mesir, dan yang keempat terluka, sebagaimana diberitakan Iran Press, Sabtu (3/6).
Baku tembak pada hari Sabtu dilaporkan terjadi di sekitar persimpangan perbatasan Nitzana/al-Awja antara Tanah Pendudukan Palestina dan Mesir, yang terletak sekitar 40km (25 mil) tenggara titik di mana perbatasan Israel dengan Mesir dan Jalur Gaza bertemu. Ini digunakan untuk mengimpor barang dari Mesir yang ditujukan ke Israel atau Jalur Gaza.
Baca Juga : Tolak Kritik Israel, IAEA Sebut Iran Memenuhi Sebagian dari Komitmen Perjanjian
Menurut media Israel, dua tentara ditemukan tewas di pos penjagaan militer Israel setelah mereka gagal menjawab radio mereka, sekitar dua jam setelah tiba di pos untuk giliran kerja mereka.
Tentara Israel mengatakan baku tembak pertama terjadi pada Sabtu pagi. Bentrokan perbatasan kedua terjadi pada siang hari, di mana tentara Israel ketiga tewas.
Tentara Israel mengumumkan telah membunuh pria bersenjata itu dalam baku tembak kedua, yang dilaporkan mengenakan seragam penjaga perbatasan Mesir dan telah menyusup ke perbatasan tempat tentara mengatakan sedang beroperasi untuk menggagalkan aktivitas penyelundupan.
“Selama pertemuan dengan seorang penyerang di wilayah Israel, beberapa saat yang lalu, terjadi baku tembak. Pasukan dan komandan melawan [tersangka] dan menembak serta membunuhnya,” kata tentara.
“Tadi pagi terjadi insiden keamanan di area Brimob Paran. Dua tentara Israel, seorang pria dan seorang wanita, tewas oleh tembakan langsung yang berdekatan dengan perbatasan,” kata militer dalam sebuah pernyataan, dengan menambahkan bahwa insiden tersebut sedang diselidiki motifnya.
Baca Juga : Jubir Kemlu Iran: Revolusi Imam Khomeini Awal dari Transformasi Iran
Tentara awalnya menolak untuk mengkonfirmasi kematian tersebut, yang dilaporkan oleh media Israel, sementara keluarga diberitahu.
Menurut Al Jazeera, Mesir adalah negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel pada 1979 dan mempertahankan hubungan keamanan yang erat. Bertempur di sepanjang perbatasan bersama mereka jarang terjadi.