Harga Minyak Melonjak, PBB & AS Desak Akhiri Blokade Ladang Minyak Libya

Harga Minyak Melonjak, PBB & AS Desak Akhiri Blokade Ladang Minyak Libya

New York, Purna Warta PBB dan Amerika Serikat dilaporkan menuntut diakhirinya blokade produksi di dua ladang minyak utama Libya akibat harga minyak dunia melonjak hingga lebih dari $130 per barel.

Stephanie Williams, penasihat khusus PBB untuk Libya, mengatakan pada hari Senin (7/3) bahwa pemblokiran produksi minyak dari ladang Sharara dan el Feel telah membuat semua orang Libya kehilangan sumber pendapatan utama mereka.

Baca Juga : Sana’a: Pengepungan Terhadap Yaman adalah Keputusan AS

Dalam twitnya dia menulis, “Blokade minyak harus dicabut.”

Richard Norland, duta besar AS untuk Libya, juga menyerukan penghentian segera blokade atas dua ladang tersebut.

Penutupan dua ladang minyak telah menyebabkan produksi minyak harian Libya turun 330.000 barel, menurut National Oil Corporation yang dikelola negara.

Sebelum penutupan, produksi Libya mencapai sekitar 1,2 juta barel per hari.

Negara Afrika Utara memiliki cadangan minyak terbesar kesembilan di dunia, dan cadangan minyak terbesar di Afrika.

Baca Juga : [KARIKATUR] – Cari Aman, Presiden Ukraina Kabur dan Bersembunyi di Polandia

Kelompok Bersenjata Disalahkan atas Blokade

Blokade dan penutupan ladang minyak membuat Libya rugi lebih dari $34,6 juta setiap hari, kata perusahaan milik negara itu.

Kepala perusahaan terkait, Mustafa Sanallah, menyalahkan kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Mohamed Bashir al Garg yang memiliki markas di kota pegunungan Zintan, sekitar 136 kilometer barat daya ibu kota, Tripoli.

Baca Juga : Serangan Zionis Israel di Pinggiran Damaskus

Media lokal melaporkan bahwa al Garg, yang juga memimpin pasukan yang menjaga fasilitas minyak di daerah itu, mengatakan penutupan itu terjadi karena buruknya kondisi kehidupan masyarakat setempat. Al Garg kerap menuntut pihak berwenang di Tripoli  unuk memberikan layanan yang sesuai kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut.

Penutupan itu terjadi ketika minyak mentah Brent, standar harga internasional, mencapai $139,13 per barel sebelum jatuh kembali pada Senin, dan diperdagangkan pada $130,29 per barel. Perang Rusia dan Ukraina juga membuat harga minyak melonjak.

Blokade minyak di Libya telah terjadi di tengah meningkatnya kebuntuan antara dua kubu yang kerap bersaing yang justru menjadi ancaman terseretnya negara afrika utara itu kembali ke medan pertikaian.

Baca Juga : Perjalanan Mansour Hadi ke Tel Aviv

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *