Abuja, Purna Warta – Sebuah gerombolan bersenjata telah menewaskan lebih dari 100 orang di bagian terpencil Nigeria utara, menurut korban yang selamat dan pihak berwenang setempat.
Para penyerang menargetkan empat desa di daerah Kanam di Negara Bagian Plateau, kata pihak berwenang pada hari Selasa (12/4). Insiden itu adalah yang terbaru dalam serangkaian serangan kekerasan di utara Nigeria.
Baca Juga : Langgar Pembatasan COVID-19, PM Inggris Boris Johnson Didenda
Para penyerang tiba Minggu sore, menggeledah rumah-rumah dan menembaki warga, menurut Alpha Sambo, seorang penyintas dan pemimpin pemuda Kanam yang membantu mereka yang terlantar dan terluka.
“Orang-orang yang terbunuh lebih dari 100 orang,” katanya kepada kantor berita The Associated Press, pada Selasa.
Saksi lain mengatakan sebanyak 130 orang tewas dan banyak yang terluka dan mengungsi.
Polisi dan pemerintah negara bagian mengkonfirmasi serangan itu tetapi tidak memberikan rincian tentang penyebab atau jumlah korban.
Baca Juga : Ledakan Mematikan Landa Lebanon Selatan, Pencarian Petunjuk Sedang Berlangsung
Pihak berwenang di Nigeria di masa lalu dituduh menyembunyikan informasi tentang jumlah korban tewas dalam pembunuhan semacam itu.
Konflik yang Memburuk
Di media sosial, video yang bersumber dari AP tampaknya memperlihatkan rumah yang diratakan dan mayat yang dibungkus tikar dan tas mayat di kuburan massal. Banyak yang dimakamkan bahkan sebelum orang yang mereka cintai mendengar tentang kematian mereka, kata penduduk.
Meski belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas kekerasan terbaru, warga mengatakan itu dilakukan oleh para gembala.
Para penyerang dipersenjatai dengan baik dengan senapan AK-47 dan parang dan tiba dengan puluhan sepeda motor yang masing-masing memboncengi hingga dua pria, kata pemimpin pemuda Sambo.
Baca Juga : Korban Tewas Akibat Badai Tropis Filipina Melonjak
Dua hari setelah serangan, daerah Kanam masih tegang dan ketenangan belum pulih sepenuhnya, kata Dayyabu Yusuf Garga, ketua otoritas pemerintah daerah Kanam.
Serangan semacam itu di wilayah utara Nigeria telah sering terjadi, terutama antara penggembala ternak nomaden dan petani.
Konflik atas akses ke tanah dan air semakin memburuk di Nigeria, negara berpenduduk terpadat di Afrika dengan 206 juta penduduknya yang sangat terpecah akibat perbedaan pemahaman dalam agama
Negara Afrika Barat itu terus bergulat dengan tantangan keamanan di bagian lain di dalam negara itu.
Baca Juga : Yaman – Iran Bahas Pencabutan Pengepungan Total Yaman
Pemberontakan selama satu dekade di timur laut Nigeria oleh pemberontak ekstremis Boko Haram dan kekerasan oleh kelompok bersenjata di barat laut telah menyebabkan kematian pada ribuan warga setempat.
Di masa lalu, pihak berwenang di Nigeria sempat dituduh menyembunyikan informasi tentang jumlah korban tewas dalam pembunuhan semacam itu.