Banjul, Purna Warta – Menteri luar negeri Iran dan Mesir membahas kemungkinan cara untuk meningkatkan hubungan timbal balik dan mengakhiri kejahatan Israel terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Baca Juga : Menlu Iran: Peningkatan Kerjasama Iran-Mesir akan Bermanfaat bagi Kawasan
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dan timpalannya dari Mesir Sameh Shoukry bertemu di ibu kota Gambia, Banjul, pada hari Sabtu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Islam tahunan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15.
Amir-Abdollahian dan Shoukry mengatakan pemerintah Iran dan Mesir bertekad untuk meningkatkan hubungan timbal balik.
Mereka bertukar pandangan mengenai perkembangan terkini mengenai perang genosida Israel di Gaza dan menyatakan harapan bahwa KTT OKI akan mengkonsolidasikan solidaritas dan persatuan di dunia Muslim untuk mendukung rakyat Palestina dan menyelesaikan masalah-masalah regional.
Menteri Luar Negeri Iran memuji upaya Mesir untuk menghentikan genosida Israel di Gaza dan meminta Kairo membantu Teheran mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada orang-orang yang dilanda perang di Jalur Gaza.
Setidaknya 34.654 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dan 77.908 lainnya luka-luka dalam perang yang dimulai Israel pada 7 Oktober 2023 menyusul operasi pembalasan yang dilakukan oleh gerakan perlawanan di wilayah Palestina.
Baca Juga : IRGC Tangkap Sponsor Utama Kelompok Teror Jaish al-Adl di Sistan dan Balucistan
Bersamaan dengan perang, rezim tersebut melakukan pengepungan total terhadap wilayah pesisir, yang telah mengurangi aliran bahan makanan, obat-obatan, listrik, dan air ke wilayah Palestina.
Amir-Abdollahian mengatakan pertukaran delegasi antar lembaga keagamaan Iran dan Mesir dapat memberikan dampak konstruktif pada kedekatan dan dialog keagamaan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan negaranya selalu mementingkan peningkatan pembicaraan dan hubungan dengan Iran.
Shoukry memperingatkan konsekuensi dari kelanjutan perang Israel di Gaza, khususnya pembantaian warga sipil, dan menyatakan harapan bahwa upaya politik yang sedang berlangsung akan menghentikan perang dan memulihkan hak-hak warga Palestina.
Dia sekali lagi mengutuk serangan udara Israel terhadap kantor diplomatik Iran di Suriah bulan lalu dan menguraikan sikap Mesir mengenai perlunya mencegah peningkatan ketegangan di wilayah tersebut.
Baca Juga : Penulis Palestina yang Dipenjara Israel Terima Penghargaan Buku Bergengsi
Di bawah slogan “Meningkatkan Persatuan dan Solidaritas melalui Dialog untuk Pembangunan Berkelanjutan”, sesi OKI dibuka di Banjul pada hari Sabtu. Para peserta berencana mendiskusikan berbagai isu seputar dunia Islam, termasuk perkembangan di Palestina, khususnya perang Israel di Jalur Gaza.