Kinshasa, Purna Warta – Segerombolan orang, yang diduga kuat adalah kubu pemberontak, telah melancarkan serangan ke sebuah desa di timur Kongo dengan parang dan senjata tajam lainnya, menewaskan sedikitnya 12 warga sipil, kata tentara Kongo dan seorang korban yang selamat.
Gerilyawan yang diyakini sebagai bagian dari kelompok pemberontak Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) melancarkan serangan pada Minggu malam di Masambo, sekitar 50 kilometer jauhnya dari kota Beni, kata juru bicara militer Kapten Anthony Mwalushayi, Senin (4/4).
Baca Juga : Serangan Pemberontak di Kashmir, Tentara India Tewas, Buruh Terluka
“Penyelidikan sedang berlangsung,” katanya. “Kami sedang mengejar musuh menuju perbatasan Uganda dekat Gunung Ruwenzori. Saya meminta penduduk untuk tetap tenang dan bekerja sama dengan tentara Kongo dengan memberikan informasi tentang orang-orang yang mencurigakan.”
Ketika Masambo diserang, penduduk melarikan diri, beberapa mengungsi di Kasindi di perbatasan dengan Uganda dan yang lainnya di Beni.
Deborah Mutangi, mengatakan dia dan anak-anaknya selamat dari serangan itu dan melarikan diri ke Beni Senin pagi.
“Setelah mendengar peluru, saya langsung masuk ke rumah untuk menyuruh anak-anak mengunci pintu,” katanya.
Baca Juga : Oposisi Sri Lanka Tolak Tawaran Pemerintahan Persatuan
“Di pagi hari, kami bangun untuk melihat mayat di mana-mana.”
Mutangi mengatakan dia menghitung setidaknya 15 orang tewas.
Pemberontak yang Tertangkap Sedang Diadili
Serangan oleh tersangka pemberontak ADF yang berbasis di Uganda, terjadi beberapa hari setelah dimulainya pengadilan terhadap sekitar belasan pemberontak yang berhasil ditangkap dalam pertempuran oleh tentara Kongo dan dibawa ke Beni.
Pemberontak ADF yang berbasis di Uganda telah aktif di Kongo timur selama beberapa dekade dan telah membunuh ribuan orang di wilayah tersebut sejak mereka muncul kembali pada tahun 2013.
Baca Juga : Perseteruan Parlemen dan Presiden Makin Mendalam, Apa Yang Tunisia Lakukan?
Pada bulan Desember, Uganda mengirim lebih dari 1.000 tentara untuk berperang dengan tentara Kongo melawan pemberontak ADF di wilayah tersebut.