Bandit Bersenjata Bantai Sipil dalam Serangan di Barat Niger

Bandit Bersenjata Bantai Sipil dalam Serangan di Barat Niger

Niamey, Purna Warta Serangan bandit bersenjata terhadap truk di wilayah Tillaberi, terjadi di perbatasan Niger, Burkina Faso dan Mali, kejadian ini menyebabkan 18 orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka, menurut perkataan beberapa pejabat setempat.

Bandit bersenjata telah menewaskan sekitar 18 warga sipil di Niger barat dalam serangan yang terjadi di kendaraan transportasi mereka, ungkap para pejabat itu lagi.

Baca Juga : Topan Emnati Madagaskar Dapat Memicu Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

Bandit bersenjata yang tak dikenal itu menggunakan sepeda motor dan menyerang sebuah truk yang melintas di antara desa-desa di wilayah Tillaberi, yang terletak di perbatasan Niger, Burkina Faso dan Mali bertemu, kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan, pada hari Selasa.

Dikatakan serangan itu terjadi pada hari Minggu dan jumlah sementara akibat dari serangan itu menewaskan 18 orang dan delapan orang lainnya terluka dan lima dari mereka yang terluka dirawat di rumah sakit dalam kondisi serius.

Truk itu kemudian dibakar, kata kementerian tersebut, seraya menambahkan bahwa pencarian sedang dilakukan untuk menemukan para penyerang.

Seorang anggota parlemen setempat, yang menyebutkan jumlah korban jauh lebih rendah pada hari sebelumnya, mengatakan bahwa kendaraan yang menjadi sasaran para penyerang telah kembali dari ibu kota Niger, Niamey, membawa penumpang dari empat desa setempat serta kargo mereka.

Baca Juga : Minyak Tembus $100 untuk Pertama Kalinya Sejak 2014 Akibat Konflik Ukraina

Pejabat lokal telah menyalahkan serangkaian pembantaian warga sipil sejak tahun lalu pada afiliasi Daesh di Afrika Barat, yang bersama dengan militan terkait al Qaeda telah bertanggung jawab atas meningkatnya kekerasan di negara-negara Sahel di Niger, Mali dan Burkina Faso.

Pemberontakan Wilayah Sahel

Niger Barat selama bertahun-tahun menghadapi serangan militan, meskipun ada upaya pasukan internasional yang dikerahkan ke wilayah Sahel yang lebih luas untuk memerangi pemberontak.

Niger, negara termiskin di dunia menurut Indeks Pembangunan Manusia PBB, harus menghadapi dua pemberontakan militan.

Mereka telah menghadapi kelompok-kelompok seperti Daesh di Greater Sahara di barat, serta Boko Haram dan Provinsi Daesh Afrika Barat di tenggara, dekat perbatasan dengan Nigeria.

Baca Juga : Parlemen Ukraina Setujui Keadaan Darurat Negara

Tetangga Niger, Mali, telah berjuang untuk menahan pemberontakan militan yang pertama kali muncul pada tahun 2012, sebelum menyebar ke Burkina Faso dan Niger.

Ribuan tentara dan warga sipil tewas dan dua juta orang mengungsi akibat konflik di seluruh Sahel, di mana Mali tetap menjadi pusatnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *