Aljir, Purna Warta – Aljazair telah menawarkan untuk membuka wilayah udaranya guna memungkinkan bantuan kemanusiaan atau penerbangan evakuasi medis untuk melakukan perjalanan ke dan dari Maroko.
Setidaknya 1.037 orang tewas dan 721 lainnya terluka ketika gempa berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang Maroko pada Jumat malam (15/9), menurut Kementerian Dalam Negeri negara tersebut.
Baca Juga : Presiden Iran Serukan Penguatan Hubungan Iran-Arab Saudi
Gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter melanda daerah pegunungan di barat daya hotspot wisata Maroko di Marrakesh pada Jumat malam, 8 September, menewaskan lebih dari 1.000 orang, melukai sedikitnya 1.200 lainnya dan menyebabkan kerusakan yang luas. Pihak berwenang Aljazair telah memutuskan untuk membuka wilayah udara bagi penerbangan yang mengangkut bantuan kemanusiaan dan korban luka akibat gempa, kata kantor kepresidenan dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga : Iran tidak akan Menghubungkan Kepentingan Nasionalnya dengan Timur atau Barat
Aljazair akan mengizinkan pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan ke Maroko yang dilanda gempa untuk melewati wilayah udaranya, kantor presiden mengumumkan pada hari Sabtu, dan menangguhkan larangan dua tahun terhadap penerbangan ke negara saingan regionalnya.
Aljazair menutup wilayah udaranya untuk semua pesawat Maroko pada September 2021 setelah memutuskan hubungan diplomatik dengan musuh lamanya.