Ankara, Purna Warta – Berdasarkan hasil survei salah satu pusat analisis di Turki disebutkan bahwa 60% warga Ankara meyakini Erdogan gagal dalam kepresidenan Turki.
Mengutip dari surat kabar Ahval News, 10/1, survei dilakukan di 20 provinsi dari 81 provinsi Turki. Hanya 14.3% yang meyakini keberhasilan sistem kepemimpinan Turki.
Baca Juga : Pakar Israel: Hizbullah Lebih Kuat dari Sebagian Negara Anggota NATO
Pada tahun 2018, Recep Tayyip Erdogan kembali ke kursi Presiden setelah mengklaim penipuan oposisi dalam pemungutan suara. Sontak para lawan politiknya menuduh Recep Tayyip Erdogan melakukan upaya pengasingan Parlemen dengan hukum-hukum kepresidenan, pelemahan kebebasan sistem pengadilan dan penundukan semua oposisi. Hukum-hukum Presiden Erdogan bahkan mengalir hingga ke ranah politik ekonomi. Inflasi mata uang yang terus bertambah 36.1% setiap tahun telah memukul standar hidup dan meningkatkan kuantitas kemiskinan.
Survei yang dilakukan secara tatap muka dan telpon diramaikan oleh 1.876 orang. Hasil survei menunjukkan bahwa warga antara umur 18 hingga 24, yaitu mereka yang akan ikut Pemilu perdana di tahun depan, mayoritas mereka berburuk sangka pada sistem kepemimpinan.
Sekitar 2/3 peserta survei menyatakan bahwa krisis ekonomi dan pengangguran merupakan masalah utama Turki. Berdasarkan survei, mereka meyakini ketiadaan demokrasi, krisis pengadilan dan Kurdi sebagai masalah-masalah yang menghantui Ankara.
Baca Juga : Kremlin: Kami Kurang Optimis Negosiasi Dengan Amerika Serikat
Sementara Presiden Turki sedikit mengancam para oposisi dengan mengatakan sebelumnya bahwa jika oposisi turun ke jalan, mereka akan diberi pelajaran oleh para pendukungnya.
Dalam konferensi partai penguasa Keadilan dan Pembangunan, Presiden Erdogan menyatakan, “Para pendukung akan tetap bersikap sama dengan oposisi sebagaimana kudeta 15 Juli tahun 2016.”
“Mereka mengatakan akan turun ke jalan. Apakah kalian tidak melihat yang terjadi di tanggal 15 Juli? Tidak penting kemana kalian akan berlari, sebagaimana yang sudah diajarkan pada kudeta 15 Juli. Kami juga akan melakukan hal yang sama dengan kalian. Kami akan membuntuti kalian kemanapun kalian pergi,” tambahnya.
Baca Juga : Iran Produksi Lengan Robot Industri Kualitas Luar Negeri