PurnaWarta — Artis senior Tio Pakusadewo ungkap adanya kegiatan praktik open BO di penjara. Hal ini ia ketahui ketika menjadi tahanan di penjara.
Penjara tentu adalah tempat yang paling dihindari oleh banyak orang. Tempat ini menjadi tempat mendekam para orang-orang yang bersalah dan terbukti melakukan tindakan kriminal. Akan terasa sangat hampa berada di tempat seperti ini sampai bertahun-tahun, tanpa adanya akses keluar dan hiburan seadanya.
Semua orang yang berada di negara hukum sudah pasti bisa masuk ke dalam tempat ini apabila kedapatan melanggar hukum, (gak tau deh kalo pejabat). Bahkan jika orang terkenal sekalipun. Salah satunya adalah Tio Pakusadewo. Aktor senior ini sudah dua kali merasakan ruang penjara akibat kasus obat-obatan terlarang yang menjerat dirinya.
Biar bagaimana pun, bukan waktu singkat baginya berada di penjara. Ia juga memperhatikan semua hal yang ia lihat di dalam penjara. Ia merasakan apa yang ada di dalam penjara. Dan dalam pengakuannya, ada beberapa hal di dalam penjara yang mungkin tidak diketahui oleh publik.
Hal-hal tersebut Tio ungkapkan saat dirinya datang ke Podcast Daddy Corbuzier di kanal YouTube. Salah satunya yang ia ceritakan adalah mengenai praktik-praktik nakal yang dilakukan oleh narapidana. Ada juga transaksi-transaksi yang seharusnya tidak dilakukan, tapi dilakukan karena adanya dukungan dari oknum-oknum sipir.
Tio menceritakan saat ada yang membesuk atau menengok ke penjara. Sebutlah keluarga atau teman si narapidana, biasanya saat besuk itu bukan sekedar bertemu dan saling menanyakan kabar. Tapi ada semacam transaksi terlarang yang dilakukan. Entah barang apapun itu yang asalnya dari luar. Biasanya si pembesuk bisa jadi teman atau bahkan kurir.
Yang lebih ekstrim lagi, terjadi juga praktik prostitusi di dalam penjara. Yang mana juga menggunakan modus yang sama yaitu besukan. Saat membesuk, biasanya wanita tersebut sudah siap tidak memakai pakaian dalam misalnya. Kemudian mereka akan melakukan hubungan seksual atau Tio menyebutnya, “pangku-pangkuan” dan sipir akan menjaga mereka supaya tidak ada orang lain yang melihat.
Saat ditanya mengapa sipir mau menjaga mereka? Tio menjawab: “Kan dilempar uang mulutnya diem.”
Bahkan praktik tersebut bukan hanya dilakukan oleh suami-istri, ada juga yang bukan suami-istri. Mereka juga menggunakan istilah yang sama seperti di luar penjara yaitu open BO. Jadi bisa dipastikan bahwa praktik ini merupakan prostistusi di dalam penjara.
Dari penjelasan Tio, kita bisa menilai sendiri bahwa ada banyak akal dan cara bagi para narapidana untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Selalu ada jalannya, salah satu pelicinnya sudah pasti dengan uang. Jadi bisa dibayangkan bahwa kehidupan penjara tidak selalu kaku dan tegang seperti yang kita lihat di dalam film atau pun televisi.
Mungkin masih banyak hal yang belum diungkap oleh Tio Pakusadewo. Karena itu ia menceritakan semua tentang kehidupan di dalam penjara ke dalam sebuah buku novel yang rencananya akan terbit di bulan ini. Jadi kalau masih penasaran mungkin buku itu bisa jadi jawabannya.