Purna Warta — Siapa yang tak kenal dengan Nicholas Saputra? Aktor film terkenal yang membawa perfilman Indonesia dari tanah tandus pada kebun bunga. Hari ini namanya kembali mencuat dan menjadi trending di Twitter. Ada apa ya?
Kala itu Nicholas banjir pujian, terutama dari kaum hawa, karena memiliki wajah yang tampan. Belum lagi aktingnya dalam film besutan Miles Productions itu sangat apik, terlebih kala itu ia baru pertama kali membintangi film.
Ia seperti orang yang tepat muncul di saat yang tepat. Sayangnya, saat itu belum ada media sosial yang bisa membuatya masuk dalam jajaran trending topic Twitter.
Nicsap, begitu kebanyakan orang menyebutnya, mantap menekuni karier akting setelah Ada Apa Dengan Cinta? Ia selalu tampil maksimal pada setiap karakter yang diperankan, dan sebagian karakter itu sangat ikonis.
Seperti dalam Janji Joni (2005), ia memerankan karakter Joni yang berprofesi sebagai pengantar roll film. Karakter ini sangat bertolak belakang dengan Rangga, Joni sangat ramah dan mudah bergaul dengan siapa pun.
Begitu pula dengan karakter Yusuf dalam 3 Hari untuk Selamanya (2007) sampai Edo dalam What They Don’t Talk About When They Talk About Love (2013). Intiya, ia selalu memikat dalam setiap film yang ia mainkan.
Bahkan, keterlibatannya dalam film terbaru bertajuk Paranoia pun sudah memikat penggemar meski belum rilis dan belum diketahui seperti apa karakter yang ia perankan. Netizen heboh membicarakan sosok perempuan yang diunggah pada akun Instagram pribadinya.
Entah apa penyebabnya Nicsap selalu menjadi magnet penggemar atau warganet alias netizen sejak era digital. Apa pun yang ia lakukan, meski sangat lumrah sekalipun, selalu mendapat pujian dan menjadi pebincangan.
Kini ia berada pada zaman yang berbeda dengan 19 tahun lalu. Apa pun yang ia lakukan bisa menjadi viral dan masuk dalam jajaran trending topic Twitter.
Salah satu yang paling heboh adalah ketika ia terlihat mengadang pengendara motor yang akan melintas di sebuah trotoar pada 2017 lalu dalam sebuah video. Tak ada suara dari video itu, namun Nicsap terlihat menegur pengendara motor.
Pengendara motor yang sedianya melintas trotoar terpaksa menghindari bagian yang diadang Nicsap. Aktor kelahiran Jakarta itu pun melanjutkan jalan kaki bak pahlawan yang menegakkan aturan. Atau anak baik yang berani menegur si nakal.
Bila diperhatikan, video itu direkam tanpa sepengetahuan Nicsap. Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia, Devie Rahmawati, menilai itu menjadi salah satu tanda bahwa apa yang Nicsap lakukan memang sesuai dengan citranya. Tanpa paksaan atau pretensi.
Ketika citra ditampilkan oleh seseorang secara organik, kata Devie, maka akan membentuk citra yang kekal sehingga membentuk karakter yang kuat. Baik karakter positif atau negatif.
“Apa itu karakter? Karakter adalah sesuatu yang Anda lakukan meski tidak ada orang sekalipun di sekeliling Anda. Nicsap melakukan (pengadangan) itu secara natural dan dia tidak tahu akan direkam,” kata Devie saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (20/4).
Karakter positif Nicsap diperkuat dengan kepeduliannya terhadap lingkungan. Ia pernah berkolaborasi dengan seniman Angki Purbandono untuk sebuah karya seni tentang kehidupan gajah di Tangkahan, Sumatera Utara.
Angki dan Nicholas membuat kisah berjudul Post Jungle. Kisah itu terangkai dalam foto, video dan tulisan yang dipajang di Jogja National Museum dalam ajang seni kontemporer tahunan ART|JOG yang ke-10 di Yogyakarta pada 2017 lalu.
Karya mereka bertujuan untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan Indonesia. Hal itu sesuai dengan tema ART|JOG 10 yakni Changing Perspective. ART|JOG 10 ingin mengubah sudut pandang individu yang saat ini tak lagi bersih.
Ia juga menjadi produser dari film dokumenter bertajuk Semesta. Film tersebut memperlihatkan bagaimana tujuh tokoh Indonesia dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di tempat tinggalnya masing-masing.
Lengkap sudah karakter positif Nicsap yang tidak tercela, atau setidaknya belum tercela.
Nicholas Saputra, pesohor yang tak segan menegur orang yang melanggar aturan, peduli lingkungan pula. Rasanya tidak banyak pesohor yang sepertinya. Atau mungkin memang belum mendapat exposure.
“Memang untuk menjadikan karakter seperti Nicholas harus didukung 4B, yaitu bernilai, berbeda, berkarakter, dan bekesinabungan. Semua itu ada di Nicholas, tak heran kalau dia menjadi perhatian. Belum tentu semua orang terkenal bisa seperti dia,” kata Devie.
Yang terbaru adalah cerita Nicsap yang taat antre saat mengikuti vaksinasi Covid-19 untuk seniman. Berbeda dengan pesohor lain yang telat datang kemudian menyerobot barisan setelah ditawakan oleh vaksinator.
Kisah itu diceritakan oleh pengguna akun Instagram @echieq yang kemudian masuk dalam jajaran trending topic Twitter. Lagi dan lagi, Nicsap tidak tahu kalau ia akan diceritakan oleh orang lain dan menjadi trending topic. Ia hanya melakukan apa yang sesuai dengan karakternya.
“Pada akhirnya citra dan karakter itu publik yang menilai. Citra dan karakter yang baik itu bukan kita yang mengarang, tetapi publik yang memberikan. Menurut hemat saya, Nicholas Saputra sudah berada pada tahap itu,” kata Devie.
Ia melanjutkan, “Citra positif dia organik sehingga membentuk karakter yang positif dan kekal. Nicholas Saputra menjadi legenda hidup, contoh bagaimana caranya berlomba dalam kebaikan.”
Meski demikian, harus diingat bahwa Nicsap adalah orang terkenal sehingga apa yang dilakukannya berpotensi menjadi perbincangan. Namun di sisi lain, tidak banyak pesohor lain yang bisa seperti Nicholas Saputra.