PurnaWarta — Wawancara yang dilakukan oleh Meghan Markle disebut membuat Raja Charles III jadi terbawa perasaan atau dikenal dengan ‘baper’.
Dilansir dari CNN Indonesia, Raja Charles III disebut bisa ‘baper’ dengan wawancara yang dilakukan Meghan Markle dengan media baru-baru ini, meskipun tidak menyerang keluarga Kerajaan Inggris.
Pengamat Kerajaan Inggris Christopher Andersen mengatakan kepada US Weekly beberapa waktu lalu bahwa keluarga “amat memerhatikan” wawancara Meghan Markle.
Andersen pun menilai Raja Charles III bisa terbawa perasaan alias baper dan “merasa ditikung”. Hal itu dikarenakan Charles “mengiringi Meghan separuh lorong” saat pernikahan perempuan itu dengan Harry.
Selain itu, Andersen menilai “Charles sungguh merasa sangat menyayanginya” dan semua pembongkaran kisah di balik dinding Istana ini membuat Charles “agak bingung”.
Padahal, wawancara Meghan Markle dengan Variety dan The Cut yang rilis baru-baru ini jauh dari drama keluarga Kerajaan Inggris.
Kepada Variety, Meghan Markle bahkan lebih banyak membahas soal kedekatannya dengan mendiang Ratu Elizabeth II.
“Saya terus bangga memiliki kehangatan yang menyenangkan dengan ibu pemimpin keluarga,” kata Meghan Markle.
Namun bagi Andersen, perbincangan Meghan dan Harry akan kehidupan mereka kepada media di kemudian hari tetap terasa menakutkan bagi Raja Charles III.
“Biasanya Ratu lebih terbiasa menghadapi hal seperti ini,” kata Andersen. “Saya tak berpikir itu berdampak ke Ratu sebanyak ke Charles,”
“Dan dapat dimengerti, karena ini adalah putra dan menantunya yang… mengatakan banyak hal menyakitkan,” kata Andersen.
Bukan hanya soal wawancara Meghan Markle yang membuat Raja Charles III cemas, sebelumnya memoar Harry dianggap bisa jadi bom waktu bagi keluarga Kerajaan Inggris.
“Saya pikir semua orang tahu bahwa keluarga Sussex tidak dapat mengubah buku dengan cara apa pun,” kata salah satu penulis biografi keluarga Kerajaan Inggris, Tom Bower, Oktober lalu.
“Bisakah mereka membuatnya lebih buruk? Karena jika tidak, kami tidak akan mendapatkan penjualan,” lanjutnya.
Bower memperkirakan buku memoar yang ditulis Harry akan terbit sekitar Paskah dan “memasukkan sebuah bab tentang pemakaman (Ratu Elizabeth II).”
“Dan akan ada lebih banyak materi tentang bagaimana mereka dilecehkan dan semua makian lainnya terhadap keluarga kerajaan,” ujar Bower. “Jadi saya pikir sejauh itu, penundaan akan menambah toksik.”