Menurut narasi yang beredar, Pradikta Wicaksono alias Dikta tersebut meringis kesakitan dikarenakan mengalami pelecehan seksual dari fans yang datang untuk menyaksikan penampilan Dikta manggung.
Dugaan tersebut muncul karena di dalam video yang beredar di media sosial terlihat Dikta yang turun panggung dan hendak keluar dari lokasi meringis kesakitan sembari memegangi alat kelaminnya sampai terduduk berhenti memegang meja dan membuat orang sekitar yang mengawalnya merasa sangat khawatir.
Di dalam video tersebut terlihat Dikta terlihat berjalan menunduk saat keluar dari sesaknya fans yang datang setelah diduga mengalami hal yang tidak diinginkan tersebut.
Tindakan pelecehan seksual yang selama ini banyak dialami dengan korban adalah dari kaum wanita, ternyata juga dapat dialami oleh kaum laki-laki.
Apapun bentuk dan siapapun korbannya, tentu aksi pelecehan seksual ini tidak dapat dibenarkan karena sangat niradab dan sangat-sangat tidak sopan GanSis. Pelecehan seksual bukan hanya akan menjatuhkan harga diri dan kehormatan seseorang melainkan juga dapat menimbulkan traumatik tersendiri bagi korban yang mengalaminya.
Dapat dikatakan para pelaku pelecehan seksual ini adalah orang-orang yang memang memiliki gangguan mental. Bisa jadi mereka merasa sangat terobsesi terhadap seseorang sehingga melakukan tindakan bejat secara paksa karena memang dia tidak akan pernah mendapatkan apa yang diinginkan jika tidak dengan menggunakan cara paksaan.
Dari adanya kejadian tersebut tentu dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi semua orang, karena untuk menjadi korban pelecehan atau pelaku pelecehan seksual itu tidak harus berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
Sebuah tamparan keras bahwa dengan adanya kejadian ini membuktikan bahwa pelaku pelecehan seksual bukan hanya laki-laki, dan korbannya pun juga bukan hanya perempuan.