PurnaWarta — Grup Black Pink akan gelar konser di Indonesia. Banyak sekali fans yang ingin membeli tiket konser tersebut. Namun hati-hati jangan sampai kalian tertipu oleh akun-akun kedua yang mengaku menjual tiket-tiket konser.
Dilansir dari CNNIndonesia, sejumlah penggemar mengaku menjadi korban penipuan atau scam kala membeli tiket konser BLACKPINK dari tangan kedua. Tiket tersebut dijual oleh banyak individu di media sosial dengan menggunakan kata kunci “want to sell” alias WTS.
Penipuan itu memakan sejumlah korban yang mengaku merugi hingga jutaan rupiah. Salah satunya dialami seseorang dengan akun @chickypeachyy yang menjadi korban setelah membeli dua tiket kategori VIP.
Kejadian bermula ketika korban mencari dua tiket kategori VIP via Twitter. Dia kemudian menemukan salah satu penjual yang menawarkan tiket sesuai kebutuhannya.
Pemilik akun @chickypeacyy itu pun langsung menghubungi akun tersebut untuk meminta bukti keaslian. Beberapa bukti yang diminta di antaranya berupa tangkapan layar e-ticket, pengecekan nomor rekening, KTP, hingga nomor telepon untuk memastikan tidak ada kecurigaan.
“Saat ingin deal, aku cari tahu dulu dan sempat ngecek apakah ini scam atau enggak. Aku cek dari berbagai arah, mulai dari nomor rekening, nomor handphone, KTP, dan lain-lain,” kata @chickypeachyy saat dihubungi CNNIndonesia.com, baru-baru ini.
“Di situ enggak ada kecurigaan sama sekali, sampai akhirnya aku memutuskan deal dan transfer sejumlah uang ke dia,” lanjutnya.
Namun setelah membayar uang muka sebesar Rp4,3 juta untuk dua tiket, pihak penjual menjadi sulit dihubungi. Hingga akhirnya pelaku tidak bisa dihubungi, sementara korban belum menerima e-ticket yang dibeli.
Akun tersebut juga mengungkapkan bahwa dia bukan satu-satunya korban penipuan dari pelaku yang sama. Dalam sebuah utas, ia mengatakan setidaknya terdapat empat penggemar lain yang menjadi korban dengan motif serupa.
Total kerugian kolektif dari keempat korban itu mencapai Rp10 juta, dengan nominal masing-masing yang beragam. Mereka pun kini tengah mencari tahu siapa dalang di balik kejadian tersebut setelah melapor ke polisi.
“Penipunya masih dicari siapa dalangnya dan siapa pelaku nama aslinya. Sebelumnya sudah dibantu dengan pihak kepolisian, tetapi belum ada kabar lebih lanjut lagi,” tuturnya.