Purna Warta – Performa AC Milan menurun secara signifikan pada paruh kedua musim 2020/2021. Salah satu penyebab di balik menurunnya performa Milan adalah karena hasil yang didapat di kandang.
Milan mengalami anomali pada musim 2020/2021. Milan acap kali meraih hasil buruk ketika tampil di kandang, San Siro. Milan justru mendapati rumah mereka menjadi horor.
Laga terakhir yang dimainkan Milan di San Siro adalah saat berjumpa Sassuolo. Milan sempat unggul lewat gol Hakan Calhanoglu, tetapi kalah dengan skor 2-1 pada duel pekan ke-32 Serie A itu.
Hasil laga melawan Sassuolo hanya satu dari hasil buruk lain Milan ketika berlaga di kandang, San Siro.
Jika dirunut ke belakang, Milan mulai meraih hasil buruk di kandang saat kalah dari Juventus di pekan ke-16. Milan kalah dengan skor 3-1. Setelah itu, dari 10 laga, Milan kalah pada tujuh laga kandang.
Milan hanya mendapat 11 poin dari 10 laga kandang, bukti bahwa San Siro menjadi rumah yang horor bagi Milan.
Di sisi lain, Milan justru sangat tangguh di laga tandang. Musim ini, Milan baru sekali kalah saat bermain di kandang lawan. Milan kalah dari Spezia pada pekan ke-22 Serie A dengan skor 2-0.
Milan telah meraih 50 poin dari 15 laga tandang yang dimainkan di Serie A musim 2020/2021. Rossoneri meraih 13 kemenangan, satu hasil imbang, dan sekali kalah. Milan sangat perkasa di kandang lawan.
Milan masih berada di puncak klasemen pada akhir 2020. Akan tetapi, masuk 2021, performa Milan turun drastis. Kekalahan saat menjamu Juventus pada pekan ke-16 menjadi titik balik dari performa Milan.
Pasukan Stefano Pioli memainkan 18 laga pada 2021 ini. Milan hanya mampu mendapatkan 32 poin dari 54 yang mungkin didapat. Milan menang dalam 10 laga, imbang dua kali, dan kalah enam kali. Milan mencetak 28 gol dan kebobolan 22 gol.
Performa buruk pada 2021 inilah yang membuat Milan dari kandidat peraih scudetto kini justru terancam gagal meraih posisi empat besar klasemen Serie A.