Purna Warta – Setelah sekian lama, Paolo Maldini buka suara terkait keputusan ia keluar dari AC Milan dan menjelaskan betapa sulitnya mendapatkan pemain baru.
Maldini kembali ke klub pada tahun 2018 lalu untuk posisi director of development. Setahun setelahnya, dia naik jabatan jadi direktur teknik, berperan penting dalam pergerakan Milan di bursa transfer.
Selama bekerja dalam peran tersebut, Maldini berjasa mendatangkan beberapa pemain penting untuk Milan, termasuk Theo Hernandez, Rafael Leao, Mike Maignan, dan Fikayo Tomori.
Pekerjaan Maldini terbilang bagus, dia tahu pemain seperti apa yang dibutuhkan Milan. Karena itu, keputusan Milan memecat Maldini pada awal tahun ini cukup mengejutkan.
Maldini mengakui bahwa kepergiannya dari Milan cukup menyakitkan. Proses pelepasan Maldini memang cukup aneh.
Gerry Cardinale tiba-tiba mengatakan bahwa Milan butuh perubahan, Maldini lantas dipecat. Padahal, musim sebelumnya Milan baru saja meraih Scudetto.
Maldini lantas membongkar proses kerjanya di bursa transfer dan ruang geraknya yang dibatasi oleh pemilik klub.
“Jika kita bicara soal proses perekrutan, saya tidak pernah punya kuasa untuk mendatangkan pemain, bahkan sekadar untuk pinjaman,” ujar Maldini.
“Setiap pemain yang direkrut direkomendasikan oleh saya, Boban, dan Massara. Setiap pilihan dibagikan ke CEO dan para pemilik klub. Namun, tanda tangan untuk merekrut pemain selalu datang dari petinggi.”
Intinya, membentuk skuad Milan yang meraih Scudetto lalu sudah cukup jadi pencapaian besar bagi Maldini. Dia ingin mendatangkan lebih banyak pemain yang lebih berkualitas, tapi pihak klub membatasi pergerakannya.
“Kurang-lebih ada sekitar 35-40 pemain yang masuk radar kami dan saya tidak pernah meneken kontrak untuk mereka satu pun, bahkan untuk skema pinjaman,” lanjut Maldini.
“Bahkan, faktanya banyak usulan saya yang tidak disetujui. Saya berulang kali ditolak. Begitulah adanya,” tandasnya.