Purna Warta – Siapa yang tidak kenal Emmanuel Adebayor? Ia adalah salah seorang pemain sepakbola yang terkenal berkebangsaan Togo. Adebayor merupakan salah satu mantan penggawa Arsenal. Ia diboyong dari AS Monaco pada 2006.
Dalam perjalanan kariernya, Adebayor juga sempat bermain untuk beberapa tim papan atas. Ia sempat bermain untuk Manchester City, Tottenham Hotspur dan Real Madrid.
Baca Juga : Kenapa FIFA Ogah Hukum Israel seperti Rusia? Begini Penjelasannya
Ia dikenal publik ketika bermain bersama Arsenal (2006-2009). Dengan mencetak 62 gol dan 19 assist dalam 142 lap bersama The Gunners (julukan Arsenal), ia menjadi salah satu striker yang disegani.
Meski lama membela Arsenal, ia sempat membuay heboh dengan salah satu selebrasi yang kontroversial. Itu terjadi ketika ia membela Manchester City.
Saat itu, Adebayor berhasil mencetak gol ke gawang The Gunners. Alih-alih menghormati fans Arsenal, ia malah melakukan seleberasi tepat di depan suporter The Gunners.
Terlepas dari itu, Adebayor punya perjalanan spiritual, yang menarik untuk dibahas. Salah satunya ketika ia memutuskan untuk hijrah memeluk agama Islam.
Adebayor memutuskan diri untuk jadi seorang muslim pada 2015 silam. Alasannya, ia memiliki masalah dengan keluarganya. Bernama lengkap Sheyi Emmanuel Adebayor, striker yang disebut-sebut sebagai penerus Nwanko Kanu ini lahir di Lome, Togo, 26 Februari 1984. Adebayor tumbuh di lingkungan keluarga miskin dengan enam saudara, tiga di antaranya laki-laki dan tiga lainnya perempuan.
Namun masalah itu seperti sebuah hidayah bagi Adebayor. Dirinya mantap memeluk agama Islam dan merasakan ketenangan yang luar biasa. Bahkan, setelah menjadi seorang muslim, Adebayor diketahui rajin melaksanakan ibadah shalat lima waktu.
Ia membeberkan sejumlah alasan disertai perbandingan dengan agama yang dianut sebelumnya secara rinci. Menurutnya, ada beberapa kesamaan antara agama Islam dengan ajaran yang dibawa Yesus Kristus, juga perihal kebiasaan serta kepribadian Nabi Isa.
Baca Juga : Presiden Iran: Kebijakan Luar Negeri Iran Seimbang dalam Berinteraksi dengan Dunia
Adebayor setidaknya punya 13 alasan masuk Islam, terlepas dari perdebatan yang muncul setelahnya, termasuk soal keraguan apakah ia benar-benar menjadi mualaf atau tidak. Berikut 13 ini alasan Adebayor memeluk Islam. Untuk versi lebih lengkap bisa dilihat lewat artikel bertajuk “13 Reasons Why I Am A Muslim – Emmanuel Adebayor”, dalam The Herald edisi 31 Juli 2015:
- Yesus mengajarkan bahwa hanya ada satu Tuhan yang harus disembah, demikian pula dalam ajaran Islam.
- Yesus tidak makan daging babi seperti halnya umat Islam sebagaimana yang diajarkan dalam Alquran.
- Yesus disambut dengan kata-kata “as salaamu alaikum” (damai bersamamu). Orang-orang Islam juga saling menyapa dengan cara ini.
- Yesus selalu berkata “Insya Allah”, umat Islam mengatakan ini juga.
- Yesus mencuci muka, tangan, dan kakinya sebelum berdoa. Orang-orang muslim melakukan hal yang sama sebelum melaksanakan salat.
- Yesus dan nabi-nabi lain dalam Alkitab berdoa dengan kepala mereka ke tanah Orang-orang muslim juga melakukan serupa.
- Yesus memiliki janggut dan mengenakan jubah. Bagi muslim, itu adalah sunah.
- Yesus mengikuti hukum dan mempercayai semua nabi, demikian pula kaum muslimin.
- Ibunda Yesus, Maria (Siti Maryam), berpakaian sopan yang sepenuhnya menutupi tubuh, termasuk mengenakan jilbab. Pakaian perempuan muslimah juga seperti itu.
- Yesus dan nabi-nabi lain dalam Alkitab berpuasa hingga 40 hari. Umat muslim melakukannya selama bulan Ramadan.
- Yesus mengajarkan untuk mengatakan “damai untuk rumah ini” ketika memasukinya dan menyapa orang-orang di rumah dengan “damai sejahtera bagimu”. Orang-orang muslim juga melakukan itu.
- Yesus disunat, demikian pula dengan laki-laki muslim.
- Yesus berbicara bahasa Aram dan menyebut Tuhan “Elah”, yang dilafalkan sama dengan “Allah”, Tuhan umat Islam.
Kini pria 39 tahun itu pun sudah memutuskan pensiun sebagai pesepakbola. Kali terakhir Adebayor bermain untuk AS Semassi FC, salah satu klub asal Togo. Setelah gantung sepatu, Adebayor diketahui banyak melakukan aksi sosial di negara asalnya.
Baca Juga : Hamas: Inggris, Pendukung Kejahatan Israel