Purna Warta – Josep Maria Bartomeu adalah orang yang paling harus bertanggung jawab atas kekacauan manejemen klub karena meningglkan beban hutang yang sangat besar pada musim ini sehingga banyak terjadi kekacauan di internal dan eksternal.
Bartomeu memilih turun dari kursi presiden klub pada bulan Oktober 2020 lalu. Saat itu sudah dilangsungkan mosi tidak percaya terkait kepemimpinan Bartomeu, tapi dia memilih turun sendiri sebelum mengetahui hasil resminya.
Kepergian Bartomeu memang tidak terelakkan, bahkan bisa dibilang cukup terlambat. Dia sudah terlibat konflik dengan Lionel Messi dalam beberapa tahun terakhir sebelum kepergiannya.
Bartomeu meninggalkan Barca dengan tiga warisan fatal, baik di bidang olahraga, ekonomi, maupun institusional. Singkatnya, Barca rusak parah karena ulah Bartomeu dan bawahannya.
Warisan utama Bartomeu untuk Baraca adalah utang. Blaugrana baru saja melaporkan kerugian finansial dengan utang sebesar 1,35 miliar euro dan saldo minus 481 juta euro.
Namun, kerusakan yang ditinggalkan Bartomeu lebih dari utang. Dia meninggalkan manajemen buruk yang membuat klub berada dalam risiko. Sebagai mantan presiden, Bartomeu layak disebut kurang bertanggung jawab.
Lebih dari itu, cara kerja Bartomeu dan timnya cukup menyedihkan. Setiap keputusan tampaknya diambil tanpa mempertimbangkan masa depan klub, hanya demi uang.
Padahal Barca dikenal sebagai salah satu klub dengan tradisi luar biasa, tapi tradisi itu bisa dengan mudahnya dirusak Bartomeu.
Sekarang, warisan Bartomeu itu jadi beban si presiden baru, Joan Laporta. Namanya sudah lama dikenal oleh fans Barca, Laporta kembali untuk melakukan pekerjaan lamanya.
Sejauh ini, Barca mencoba memulihkan diri. Laporta melepas beberapa pemain, memotong gaji beberapa lainnya, dan mendatangkan pemain-pemain baru dengan gratis.
Kata Laporta dan manajemen baru, mereka bisa mengembalikan klub ke posisi seharusnya dalam 4-5 tahun ke depan. Rutenya jelas, percaya La Masia, pertahankan gaya main, dan berikan performa terbaik.
Selain itu, sekarang penonton bisa kembali ke stadion, artinya Barca juga bisa mendapatkan uang dari penjualan tiket.
Sumber: Sport