Purna Warta – Transfer pemain dan aturan yang baru banyak berubah sehinggga bingung. Peminjaman pemain sering dilakukan klub untuk memberi kesempatan bermain lebih banyak bagi pemain muda atau mereka yang tak mendapat tempat di tim utama. Tujuannya sederhana, agar sang pemain berkembang atau menarik minat klub lain.
Namun, tidak semua masa peminjaman berjalan sesuai harapan. Beberapa justru menjadi bumerang karena sang pemain jarang tampil atau gagal beradaptasi di klub barunya.
Dalam situasi seperti itu, klub induk biasanya harus berpikir ulang. Menarik pemain lebih cepat bisa jadi langkah terbaik sebelum performanya semakin menurun.
Kasus ini juga dialami oleh beberapa klub besar seperti Liverpool dan Manchester United. Beberapa pemain mereka yang dipinjamkan kini tidak menunjukkan perkembangan berarti.
Peminjaman pemain sering dilakukan klub untuk memberi kesempatan bermain lebih banyak bagi pemain muda atau mereka yang tak mendapat tempat di tim utama. Tujuannya sederhana, agar sang pemain berkembang atau menarik minat klub lain.
Namun, tidak semua masa peminjaman berjalan sesuai harapan. Beberapa justru menjadi bumerang karena sang pemain jarang tampil atau gagal beradaptasi di klub barunya.
Dalam situasi seperti itu, klub induk biasanya harus berpikir ulang. Menarik pemain lebih cepat bisa jadi langkah terbaik sebelum performanya semakin menurun.
Kasus ini juga dialami oleh beberapa klub besar seperti Liverpool dan Manchester United. Beberapa pemain mereka yang dipinjamkan kini tidak menunjukkan perkembangan berarti.
1. Jadon Sancho (Manchester United ke Aston Villa)
Setelah gagal di Manchester United dan batal pindah ke Chelsea, Jadon Sancho memilih Aston Villa sebagai pelabuhan baru. Ia berharap bisa menghidupkan kembali kariernya seperti Marcus Rashford.
Namun, kenyataannya jauh dari harapan. Sancho baru tampil delapan menit di Premier League sejak bergabung, dan performanya belum meyakinkan.
2. Facundo Buonanotte (Brighton ke Chelsea)
Peminjaman Facundo Buonanotte dari Brighton ke Chelsea sempat mengundang tanda tanya sejak awal. Fabian Hurzeler menyebut langkah itu sebagai kesempatan besar, namun kenyataannya berbeda.
Gelandang serang asal Argentina itu baru tampil sekali di Premier League dan bahkan sempat tidak masuk skuad Liga Champions. Kesempatan bermainnya sangat terbatas di bawah asuhan Enzo Maresca.


