Purna Warta – Buat orang dengan diabetes, memilih menu sarapan bukan sekadar soal rasa dan kenyang, tapi juga strategi menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Baca juga: Ciri-Ciri Obesitas yang Berbahaya untuk Tubuh
Berikut ini adalah lima menu sarapan yang direkomendasikan oleh ahli gizi karena mengandung kombinasi serat, protein, dan lemak sehat. Ketiga nutrisi tersebut merupakan faktor kunci yang dapat memperlambat pencernaan dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.
1. Tahu orak-arik dengan sayuran hijau dan alpukat
Tofu scramble atau tahu orak-arik bisa menjadi alternatif nabati yang tinggi protein sekaligus ramah bagi kadar gula darah. Menu ini cocok untuk Anda yang ingin menghindari kolesterol dari telur, tanpa kehilangan rasa gurih dan tekstur lembut yang menggoda. Tambahkan alpukat dan sayuran hijau seperti bayam atau kale ke dalam sajian Anda. Satu buah alpukat mengandung hampir 14 gram (g) serat. Sementara sayuran hijau kaya akan vitamin dan mineral yang membantu Anda merasa kenyang lebih lama.
2. Roti gandum utuh dengan almond butter, buah beri, dan chia seeds
Jika Anda mencari menu sarapan dengan rasa manis alami, cobalah roti gandum utuh yang diolesi almond butter dan ditaburi buah beri serta chia seeds. Roti yang ideal memiliki minimal 3 g serat per iris. Buah beri seperti blueberry mengandung antioksidan dan serat tinggi. Sementara chia seeds mengandung hampir 5 g serat per sendok makan. Kombinasi ini tidak hanya lezat, tetapi juga membantu memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah.
Baca juga: Lakukan Diet dengan Cara yang Tepat, Ikuti Tips Ini
3. Greek yogurt dengan kayu manis
Greek yogurt dikenal tinggi protein, rendah lemak, dan kaya probiotik. Tambahkan buah potong seperti pir, taburan kacang, serta sedikit bubuk kayu manis untuk memperkaya rasa dan manfaat. Kayu manis telah diteliti karena potensinya dalam membantu menurunkan gula darah dan kolesterol.
Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi 1/3 sendok teh kayu manis setiap hari selama 12 minggu bisa menurunkan gula darah puasa, terutama pada penderita pra-diabetes.