Purna Warta – Seseorang yang pergi ke suatu tempat dengan tujuan berlibur bisa disebut juga wisatawan. Namun ada dua jenis wisatawan yang bisa dibedakan dari caranya pergi berlibur.
Praktisi Pariwisata Tia Hadi Muljono membedakan wisatawan menjadi turis dan traveller.
“Kalau turis tinggal terima jadi. Kalau traveller dia gigih mencari, entah mencari tiket murah, mencari hotel paling hits, aktivitas paling menyenangkan,” jelas Tia dalam webinar bersama Virtues.id, Sabtu (12/12/2020).
Menurutnya, setiap orang bisa menjadi turis maupun traveller. Tergantung situasi saat melakukan liburan. Ia mencontohkan, jika liburan dengan mengikuti tur terbuka atau outing, maka otomatis menjadi turis karena akan mengikuti jadwal yang telah dirancang panitia.
“Kalau pergi bareng keluarga atau sendiri, kita mau ke hutan seminggu. Kita cari pesawatnya, apa yang harus dibawa, itu menjadi traveller,” ucapnya.
Saat pergi jalan-jalan pun, Tia menyampaikan bahwa ada tiga posisi yang perlu dikenali, baik saat melakukan solo traveller, menjadi travel buddy, atau pun ikut dalam grup tur.
Misalnya, sebagai solo traveller merasa perlu punya perencanaan sedetail mungkin supaya bisa membayangkan kegiatan dari awal sampai akhir perjalanan. Sedangkan menjadi travel buddy juga punya pilihan akan bersikap lebih mengalah dengan keinginan teman perjalanan yang lain atau justru jadi irang yang lebih banyak menuntut.
“Kalau dalam dalam tur member bisa membawa dengan sesama member. Tidak hanya bisa membaur tapi gesit dalam melihat orang yang butuh bantuan. Misalnya, aa teman yang butuh difotokan atau sebagainya,” jelasnya.
Baca juga: Traveling ke Thailand Bebas Visa Turis