PurnaWarta — Maladewa merupakan sebuah negara kecil di Asia yang memiliki pantai-pantai dan pulau-pulau kecil yang indah. Pantai-pantai indah ini banyak sekali didatangi oleh wisatawan asing.
Peningkatan rating kredit oleh Fitch terjadi sehari setelah perusahaan saingannya, Moody’s, menurunkan peringkat negara tetangga Sri Lanka tersebut. Alasannya, Maladewa kekurangan valuta asing (valas).
Asal tahu, Maladewa melonggarkan perbatasan sejak Juli 2021 lalu yang berhasil membuat turis asing datang berbondong-bondong mengunjungi negara kepulauan dengan penduduk 340 ribu tersebut.
Maladewa memiliki 1.192 pulau karang kecil dengan pantai berpasir putih dan tersebar sekitar 800 kilometer (500 mil) melintasi khatulistiwa. Resor-resor wisata khusus dipisahkan dari pulau-pulau yang dihuni penduduk.
Wisatawan yang datang di bandara internasionalnya diangkut dengan perahu atau pesawat amfibi untuk menyambangi pulau resor terpencil.
Mengutip AFP, Jumat (29/10), Fitch Ratings meningkatkan peringkat kredit negara itu menjadi B-. Fitch mengatakan bahwa pariwisata Maladewa pulih hingga 70 persen dari tingkat pra pandemi covid-19.
“Kami mengasumsikan normalisasi lebih lanjut secara bertahap dari kedatangan wisatawan ke lebih dari 80 persen dari tingkat pra pandemi pada 2022 dan menjadi 100 persen pada 2023 mendatang,” tulis Fitch.
Data pemerintah setempat menyebut negaranya sempat mencetak rekor kunjungan turis asing sebanyak 1,7 juta pada 2019 atau naik 15 persen dari tahun sebelumnya. Adapun China menjadi penyumbang pariwisata terbesarnya.
Fitch memperkirakan ekonomi Maladewa akan bertumbuh 10 persen pada 2022 setelah kontraksi 33,5 persen tahun lalu. Salah satu penurunan pertumbuhan ekonomi paling tajam di dunia.
Pemerintah Maladewa mengklaim telah memvaksinasi sepenuhnya staf resor. Pandemi covid-19 di Maladewa telah merenggut 243 jiwa dengan angka infeksi mencapai 87.487 orang.