Purna Warta – Zara tuai kecaman dan kritikan keras akibat kecerobahan salah satu desainer mereka yang telah menghina Palestini. Kini mereka dihadapkan oleh aksi massal boikot yang akan dilakukan oleh kaum muslim di seluruh dunia.
Melansir CNN, peristiwa ini dimulai dari salah satu desainer Zara, Vanessa Perilman, yang mengirimkan pesan berisi hasutan kepada model asal Palestina, Qaher Harhash di Instagram.
Mulanya, Harhash hanya mengunggah konten yang berisi dukungannya untuk Palestina di akun Instagram pribadinya. Perilman datang menanggapi unggahan tersebut melalui sebuah pesan yang dianggap menodai Palestina.
“Mungkin, jika orang-orang Anda [Palestina] berpendidikan, maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang dibantu dibiayai Israel di Gaza,” tulis Perilman kepada Harhash. “Orang Israel tidak mengajari anak-anak untuk membenci atau melempari tentara dengan batu seperti yang dilakukan orang-orang Palestina.”
Komentar Perilman muncul kurang dari sebulan setelah konflik berdarah 11 hari berakhir antara Israel dan kelompok militan Palestina, Hamas.
Pasukan Pertahanan Israel melakukan pemboman udara yang menghancurkan Gaza. Bom udara tersebut menewaskan lebih dari 200 orang, termasuk 65 anak-anak diantaranya.
Sementara Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel. Sedikitnya 12 orang di Israel dilaporkan tewas. “Saya tidak akan pernah berhenti membela Israel,” lanjut Perilman.
Percakapan itu tersebar melalui sebuah tangkapan layar. Namun, kini tangkapan layar tersebut telah hilang.
Harhash kemudian mengunggah tangkapan layar tersebut. Aksi tersebut memicu amarah Perilman yang mempertanyakan mengapa Harhash mengunggah tangkapan layar. Perilman bahkan mengaku ada ancaman yang ditujukan pada anak-anaknya.
“Saya minta maaf jika perdebatan ini berakhir menjadi sesuatu yang tidak seharusnya. Tapi, sekarang sudah di luar kendali. Saya benar-benar menerima ancaman pembunuh terhadap anak-anak saya,” ujar Perilman.
Perilman menyesali pesan berisi hasutan yang ditulisnya untuk Harhash. “Saya berharap Anda [Harhash] bisa memaafkan saya,” ujarnya.
Saat ini, Perilman sendiri telah menonaktifkan akun Instagram-nya.
Unggahan tersebut memicu respons netizen. Netizen meminta Zara untuk memberikan tindakan disipliner terhadap Perilman. Netizen juga bahkan mengancam akan memboikot Zara.
Merespons hal tersebut, Zara memberikan komentarnya dalam sebuah keterangan. Zara mengatakan bahwa pihaknya tak akan pernah mentolerir tindakan diskriminasi dalam bentuk apa pun.
“Kami mengutuk komentar yang tidak mencerminkan nilai-nilai inti kami untuk menghormati satu sama lain. Kami menyesali kekacauan yang telah muncul. Sebagai perusahaan yang beragam dan multikultural, kami berkomitmen untuk memastikan lingkungan yang adil dan inklusif sebagai bagian dari nilai-nilai perusahaan kami,” tulis Zara.