Purna Warta – Setiap Orang Tua yang memiliki anak, pastinya pernah mengalami rasa tantrum dari anak tersebut. Hal ini cukup berat dan sulit, karena kita harus mengetahui cara menenangkan buah hati.
Ketika memiliki anak, setiap orang pasti melewati fase di mana kesabaran teruji. Sebab anak-anak, umumnya meluapkan kemarahan dengan menangis atau bertingkah yang dianggap menyebalkan.
Hal itu disebut tantrum, gambaran dari ekspresi anak tidak memiliki kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya. “Mereka menjadi frustrasi ketika Anda tidak menanggapi apa yang mereka ‘katakan’,” kata Dr Ray Levy, Ph.D, seorang psikolog klinis, dikutip dari Parents.
Beragam reaksi Ibu dan Ayah merespon anak saat tantrum. Namun perlu dipahami, ada langkah tepat agar lekas meredah, berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber.
1. Hindari situasi memicu amukan.
Saat orang tua kerap keluar atau melakukan wisata, jangan berikan mainan anak yang terlalu canggih untuknya. Jika anak Anda meminta mainan atau camilan saat berbelanja, jauhi area dengan godaan ini.
Sama halnya, jika anak bertingkah di restoran, pilih tempat yang menawarkan layanan cepat atau lebih tenang bagi anak anda.
2. Latih Anak membuat keputusan
Para orang tua disarankan untuk tak mengatakan “tidak” untuk semuanya. Orang dewasa atau orang tua harus memberi anak rasa kontrol, biarkan anak dilatih sejak dini untuk membuat pilihan.
Contohnya, berikan sebuah pilihan, agar anak bisa memutuskan pilihannya. “Mau pakai baju putih atau baju hitam?”, “Apakah kamu ingin makan stroberi atau pisang?”, “Apakah ingin membaca buku atau bermain dengan puzzle?”,dll.
3. Hadapi dengan Tenang
Kunci yang berperan penting juga menghadapi anak sedang tantrum, sikap konsisten dan tenang. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua yang bereaksi dengan tenang dan konsisten membantu anak memahami batasannya, dan dapat membantu anak merasa lebih terlindungi dan terkendali.
“Ketika mendisiplinkan, penting untuk fokus pada perilaku dan tidak menyerang anak Anda secara emosional. Orang-orang berkata, itu tidak realistis. Bukannya tidak realistis menahan diri dari meneriaki rekan kerja, kita harus memperlakukan anak-anak, setidaknya sebaik kita memperlakukan rekan kerja,” ucap Murray Straus, Ph.D, Sosiolog
Perlu diketahui, tantrum bukanlah tanda pola asuh yang buruk. Faktanya, tantrum merupakan tahap perkembangan yang penting bagi anak-anak.
“Tantrum membantu anak-anak belajar menghadapi emosi negatif mereka,” kata psikolog klinis Linda Rubinowitz, Ph.D