Purna Warta – Setelah dilegalkan oleh beberapa negara untuk penggunaan medis, kini ganja menjadi salah satu pilihan menu utama restoran di Thailand.
Menu berbasis ganja ini hadir di sebuah restoran yang terletak di Kota Prachinburi, Thailand, tepat berada di sebelah Rumah Sakit Chao Phraya Abhaibhubejhr. Ganja disajikan dalam berbagai menu pilihan.
Namun, menu ganja di restoran ini tidak akan membuat orang yang mengonsumsinya ‘high‘ atau mengalami euforia layaknya efek penggunaan jenis narkotika lain. Pasalnya, restoran hanya menggunakan bagian tanaman tertentu yang dianggap aman untuk dikonsumsi.
Mengutip The Thaiger, restoran hanya menggunakan beberapa bagian tanaman dengan kandungan tetrahydrocannabinol (THC) yang sangat rendah. Misalnya, saja pada batang, daun, dan akar. Bagian tanaman itu berstatus legal untuk dikonsumsi.
Restoran sama sekali tidak menggunakan bagian kuncup atau tunas ganja yang kaya akan kandungan THC. Bagian tersebut masih berstatus ilegal untuk dikonsumsi dan diklasifikasikan sebagai narkotika kategori 5 di Thailand.
Restoran bernama Ban Lao Rueng ini memperbaharui menunya dengan hidangan khusus ganja.
Mengutip laman Coconuts Bangkok, restoran ini menyajikan salad pedas dengan daun ganja goreng sebagai salah satu sayur pilihannya. Ada juga roti yang disajikan bersama daun ganja dan daging pilihan.
Ada juga menu bernama Smiley Tempura, di mana tempura disajikan dengan lima daun ganja goreng dan salad mangga pedas. Pengunjung juga dapat mencicipi Good-mood Pizza yang hadir dengan taburan potongan daun ganja.
Tak cuma itu, restoran juga menyajikan jus herbal berbahan ganja yang diberi nama Good-mood Soda.
Sebelumnya, pemerintah Thailand resmi mengeluarkan daun, batang, dan akar ganja dari daftar narkotika. Artinya, semua bagian tanaman ganja boleh dikonsumsi kecuali bagian kuncup.
Hanya mereka yang diberi wewenang oleh pemerintah yang dapat menanam dan membudidayakan ganja. Salah satunya adalah RS Chao Phraya Abhaibhubejhr, yang terletak tepat di sebelah restoran.
Rumah sakit ini turut aktif mempromosikan ganja untuk penggunaan medis. Rumah sakit sendiri telah membuka klinik medis ganja pada tahun 2019 dan mendistribusikan minyak ganja dengan kandungan THC rendah kepada pasien.