Purna Warta – Banyak orang yang mengalami rasa frustasi ketika berhubungan seks dengan pasangan khususnya pria karena mengalami ejakulasi dini.
Pasti ada rasa kesal karena seks berakhir tanpa klimaks, pun Anda jadi harus memberikan jeda karena pasangan tak mungkin ‘dihajar’ lagi di babak berikutnya. Namun tak perlu khawatir, pengalaman serupa banyak dialami pasangan lain.
Sebenarnya, berapa lama sih rata-rata pria bisa ‘bertahan’ di ranjang?
Jamin Brahmbhatt, ahli urologi di klinik PUR, menyarankan untuk membuang jauh-jauh adegan seks di film biru. Mungkin Anda menyangka pasangan bisa sedahsyat aktor porno yang mampu ‘bermain’ nyaris satu jam lamanya, bahkan tanpa jeda.
Hal ini juga diungkapkan oleh Marieke Dewitte, assistant profesor Clinical Pscychological Science Departement Faculty of Psychology and Neuroscience, Maastricht University dalam simposium “Psychology from the East, Psychology from the West” Faculty of Psychology Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.
“Seks itu enggak melulu harus hebat (great seks). Kadang seks yang oke aja dan itu cukup banyak yg harus great karena lihat di film,” ucapnya.
“Dalam beberapa kasus penetrasi sebenarnya buat wanita itu bukan yang utama. Yang penting harus ada komunikasi. Sex more than just the penetration.”
Berdasar studi pada 2005 di lima negara, penetrasi umumnya bertahan sekitar 5-6 menit. Namun sebenarnya tidak ada angka pasti, ini soal kenyamanan Anda dan pasangan.
Sangat umum jika pria sekali dua kali ejakulasi terlalu cepat. Hanya saja, Anda perlu waspada jika pasangan kerap ejakulasi setelah kurang dari semenit penetrasi. Ada kemungkinan pasangan mengalami ejakulasi dini. Penyebabnya ada beberapa faktor antara lain,
Psikologi
Brahmbhatt menuturkan ada aspek psikologis yang turut berperan dalam ejakulasi dini. Studi menunjukkan bahwa kecemasan, terutama kecemasan seputar performa seksual, berkaitan dengan ejakulasi dini. Rasa tertekan, stres, atau rasa bersalah mungkin membuat pria ingin menyelesaikan seks dengan cepat. Ejakulasi dini mungkin berada tingkat lebih parah saat pria memiliki citra buruk atas tubuhnya atau pernah menjadi korban pelecehan seksual.
Pengalaman
Jam terbang pasangan di ranjang juga mempengaruhi seberapa lama dia bisa bertahan di ranjang. “Pria mungkin juga mengalami klimaks lebih cepat jika mereka tidak sering berhubungan seks atau ini kali pertama dia melakukan aktivitas seksual,” kata Brahmbhatt mengutip dari Insider.
Tinggi hormon testosteron
Studi menunjukkan, pria yang ejakulasi dini cenderung memiliki kadar testosteron bebas tinggi. Testosteron ‘nganggur’ ini bisa memicu hilangnya energi dan gairah seks rendah.
Hipertiroidisme
Hipertiroidisme bisa mengakibatkan ejakulasi dini. Ini merupakan kondisi kelenjar tiroid di leher menghasilkan terlalu banyak hormon tiroksin.
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar si dia lebih tahan lama di ranjang?
1. Kondom
Kampanye penggunaan kondom umum digalakkan demi seks aman dan minim risiko penyakit menular seksual (PMS). Namun lebih dari itu, kondom juga akan membantu pria lebih tahan lama.
Ejakulasi dini bisa akibat hipersensitivitas sehingga kondom jadi solusi sederhana untuk masalah ini. Dengan lapisan tipis ini, penis tidak langsung merasakan sensasi gesekan dan bisa menunda ejakulasi.
2. Mulai dengan perlahan
Kali ini, seks tak perlu buru-buru, kecuali jika Anda dan pasangan menciptakan mood ‘quickie sex’ yang memang dibuat kilat. Mulai dengan perlahan, lalu makin cepat. Berikan irama pada penetrasi sehingga ini bisa berlangsung lebih lama. Mungkin perlu dukungan pasangan untuk memegang kendali semisal lewat komunikasi verbal, gestur atau isyarat untuk berganti posisi.
3. Metode ‘pause-squeeze’
Tak hanya wanita, pria pun bisa menahan ejakulasi sehingga seks tak usai begitu cepat. Ini akan meliputi, bercinta sampai pria merasakan akan ejakulasi, menarik lalu sedikit memegang ujung penis selama beberapa detik atau hingga kebutuhan untuk ejakulasi lewat, kemudian melanjutkan sesi hingga tercapai kepuasan.
“Teorinya Anda menghentikan alirannya, biarkan penis beristirahat, dan kembalilah untuk menambahkan waktu bercinta,” kata Brahmbhatt.
Lebih mudah membicarakannya daripada praktiknya memang. Ini memerlukan latihan sebab kendali diri sangat diperlukan. Latihan berulang dan komunikasi dengan pasangan akan membuat pria makin mahir dan lama-kelamaan pria tak perlu melakukan manuver ‘squeezing’ lagi.
4. Latihan otot dasar panggul
Tak hanya wanita, latihan kegel atau latihan otot dasar panggul juga diperlukan pria. Christopher Asandra, direktur staf medis di NuMale Medical Center, berkata perlu latihan yang konsisten untuk memberikan dampak. Latihan otot dasar panggul (pelvic floor muscles exercise) akan memperkuat otot pubococcygeus.
“Untuk latihan kegel, tekuk otot yang sama yang Anda gunakan untuk menghentikan aliran urin. Kepalkan otot ini selama 10 detik, lalu lepaskan, lakukan setidaknya tiga set 10 repetisi setiap hari,” jelas Asandra mengutip dari Healthline.
5. Pengobatan dengan sildenafil
Sildenafil biasanya diresepkan untuk pengobatan disfungsi ereksi. Namun ini juga bisa membantu pria dengan masalah ejakulasi dini. Studi pada 2007 menemukan Viagra (salah satu merek dagang sildenafil) bekerja dengan baik untuk menunda ejakulasi dan lebih efektif daripada metode ‘stop-squeeze’.