Purna Warta – Setiap orang pasti pernah mengalami stres, baik itu karena pekerjaan, kemacetan lalu lintas kendaraan, atau tagihan yang menumpuk. Ini adalah hal normal ketika seseorang diposisikan dalam tekanan kemudian mengalami stres. Namun jika tidak diatasi, stres tak hanya dapat mengancam kesehatan, tetapi juga pekerjaan.
Saat seseorang menghadapi kondisi yang memicu stres, tubuh akan bereaksi secara alami, yaitu dengan melepas hormon yang dinamakan kortisol dan adrenalin. Reaksi ini sebenarnya baik untuk membantu seseorang menghadapi situasi yang berbahaya atau mengancam sehingga bisa keluar dari situasi tersebut.
Dikutip dari laman Yourarticlelibrary, Selasa (20/4/2021), secara medis telah dibuktikan bahwa gejala kecemasan dan stres kronis dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Pikiran bawah sadar bereaksi dengan memerintahkan tubuh melepaskan hormon stres yang setara dengan tingkat ketakutan, kekhawatiran, atau rasa terancam.
Ini membawa perubahan dalam keadaan biokimia tubuh dengan melepaskan epinefrin ekstra dan steroid adrenal lainnya seperti hidrokortison ke dalam aliran darah.
Ini juga menyebabkan peningkatan palpitasi dan tekanan darah dalam tubuh dengan manifestasi mental seperti kemarahan, ketakutan, kekhawatiran atau agresi.
Singkatnya, stres menciptakan anomali dalam homeostasis tubuh. Ketika bahan kimia dalam aliran darah tidak habis atau situasi stres berlanjut, itu membuat tubuh rentan terhadap penyakit mental dan fisik.
Stres dapat menyebabkan sakit kepala, insomnia, gangguan makan, alergi, sakit punggung, sindrom iritasi usus besar, pilek, dan kelelahan. Termasuk juga penyakit serius seperti hipertensi, diabetes, asma, penyakit jantung, bahkan kanker.