Purna Warta – Penyakit gagal jantung sering ditemui dan terjadi di Indonesia. Banyak sekali orang yang masih belum tahu pasti apa penyebab gagal jantung dan bagaimana itu bisa terjadi secara mendadak.
Berdasarkan data dari 2.130 pasien dari 11 pusat pelayanan jantung terutama di pulau Sumatera dan Jawa, diperkirakan prevalensi pasien gagal jantung di Indonesia mendekati 5 persen. Angka tersebut melampaui negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang berada pada angka 4,5 persen.
Berdasarkan data registri gagal jantung Kelompok Kerja (Pokja) menunjukkan kontribusi terbanyak sebagai penyebab gagal jantung di Indonesia adalah penyakit jantung koroner, hipertensi, dan diabetes. Sementara itu, faktor risiko tambahan seperti obesitas, dislipidemia, gangguan fungsi ginjal, gaya hidup santai, dan obstructive sleep apnea.
Mereka dengan kondisi gagal jantung umumnya merasakan sejumlah keluhan akibat jantung tak lagi mampu menjalankan fungsi vitalnya, termasuk memompa darah, yakni mudah lelah dan sesak napas.
Ketua Pokja Gagal Jantung dan Kardiometabolik Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA mengatakan, saat kemampuan jantung memompa darah berkurang maka pasien tidak bisa mendapatkan oksigen untuk jaringan dan organ sehingga mengeluhkan mudah lelah.
Mereka dengan kondisi gagal jantung umumnya merasakan sejumlah keluhan akibat jantung tak lagi mampu menjalankan fungsi vitalnya, termasuk memompa darah, yakni mudah lelah dan sesak napas.
Ketua Pokja Gagal Jantung dan Kardiometabolik Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PP PERKI), dr. Siti Elkana Nauli, SpJP(K), FIHA, FAsCC, FHFA mengatakan, saat kemampuan jantung memompa darah berkurang maka pasien tidak bisa mendapatkan oksigen untuk jaringan dan organ sehingga mengeluhkan mudah lelah.