Yuk Kenali Ciri-Ciri Gejala Eksim itu Apa Saja?

Purna Warta – Menjaga kebersihan badan akan menjauhkan dari gejala-gejala penyakit khususnya penyakit gatal-gatal yang sering kali menyerang dan mudah menjangkiti.

Setiap tanggal 14 September diperingati sebagai Hari Eksim Atopik Sedunia atau World Atopic Eczema Day. Eksim merupakan salah satu penyakit kulit yang membuat kulit gatal-gatal, kering, hingga meradang di beberapa bagian tubuh.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Arini Astasari Widodo SpKK mengatakan, penyakit kulit eksim memengaruhi sekira 25 persen anak-anak dan 2–3 persen orang dewasa. Lantas, apa penyebabnya?

“Eksim dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gangguan sawar kulit dan faktor imunologi,” kata dr Arini dalam diskusi virtual bersama media, Senin 13 September 2021.

Ia melanjutkan, kemudian faktor eksternalnya yakni suhu, keringat, allergen, iritan, dan mikroorganisme.

Bagi yang sudah mempunyai eksim sebelumnya, beberapa hal justru dapat menyebabkan kekambuhan. Di antaranya saja perubahan cuaca, suhu yang ekstrim, kelembapan udara, pakaian yang ketat, aktivitas sehari-sehari, bahan iritan seperti sabun dan parfum, stress, dan infeksi.

“Timbulnya inflamasi dan rasa gatal merupakan hasil interaksi berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini yakni faktor predisposisi genetik yang melibatkan banyak gen, sehingga menghasilkan disfungsi sawar kulit, serta perubahan pada sistem imun, khususnya hipersensitivitas terhadap berbagai alergen dan antigen mikroba,” jelas dr Arini.

Bagi yang sudah mempunyai eksim sebelumnya, beberapa hal justru dapat menyebabkan kekambuhan. Di antaranya saja perubahan cuaca, suhu yang ekstrim, kelembapan udara, pakaian yang ketat, aktivitas sehari-sehari, bahan iritan seperti sabun dan parfum, stress, dan infeksi.

“Timbulnya inflamasi dan rasa gatal merupakan hasil interaksi berbagai faktor internal dan eksternal. Faktor internal ini yakni faktor predisposisi genetik yang melibatkan banyak gen, sehingga menghasilkan disfungsi sawar kulit, serta perubahan pada sistem imun, khususnya hipersensitivitas terhadap berbagai alergen dan antigen mikroba,” jelas dr Arini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *