Purna Warta – Menjalani diet ketat merupakan salah satu kunci sukses bintang sepak bola, seperti Cristiano Ronaldo atau Robert Lewandowski. Berikut 6 diet rahasia bintang sepak bola. Sports scientist Armando Vinci yang sudah satu dekade bekerja sama dengan pelatih Inter Milan Antonio Conte mengatakan asupan nutrisi mempengaruhi sukses pemain sepak bola.
Pesepakbola profesional, seperti semua atlet elit, perlu memperhatikan pola makan. Sangat penting bagi pesepakbola mendapatkan nutrisi yang tepat, dalam jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat untuk terus demi mendapatkan penampilan konsisten di atas lapangan.
Dikutip dari Independent, berikut 6 diet rahasia bintang sepak bola:
1. Berhenti Konsumsi Minuman Olahraga
Mengkonsumsi minuman olahraga setiap kali berolahraga bisa merusak kerja keras Anda, karena minuman tersebut tinggi kalori dan gula. Pesepakbola telah mengurangi asupan minuman olahraga pada hari pertandingan.
2. Makan Dendeng Mengkonsumsi protein sangat penting untuk pemulihan otot. Pesepakbola bintang disebut lebih memilih memakan dendeng daripada makanan alternatif protein seperti snack protein batangan, shakes, atau balls. ”
Dendeng sapi adalah camilan berprotein dengan kualitas tinggi, yang memberi tubuh Anda asam amino esensial yang dibutuhkan untuk membangun, memelihara, dan memperbaiki otot,” ucap Nancy Rodriguez, profesor ilmu gizi dari Universitas Connecticut.
3. Batasi Nightshades
Makanan yang merupakan bagian dari kategori nightshades, termasuk paprika, tomat, terong, dan kentang, sulit dicerna. Pemain sepak bola telah diminta untuk mengurangi saus tomat karena mengandung senyawa yang menghalangi penyerapan kalsium oleh tubuh. Bukan hanya pemain sepak bola, bintang NFL Tom Brady juga tidak makan nightshades sebagai bagian dari diet ketat.
4. Makan Blueberry, Ceri, dan Biji Delima Blueberry, bersama dengan ceri dan biji delima, bersifat anti-inflamasi dan dengan demikian membantu pemulihan. Blueberry adalah sumber karbohidrat, meningkatkan stamina pemain sepak bola sebelum menjalani latihan atau pertandingan. Blueberry juga tidak meningkatkan kadar insulin. “Antioksidan dapat menetralkan radikal bebas yang dihasilkan selama metabolisme dan melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas ini,” kata konsultan fisiologi olahraga, Dr. Stewart Laing.