Purna Warta – Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi dikabarkan positif terinfeksi Covid-19. Marhaen positif meski diketahui telah menjalani vaksinasi Covid-19 sebanyak dua dosis pada 27 Januari dan 10 Februari 2021.
Selain itu kasus lainnya juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur Erny Kusuma Sukma Dewi meninggal dunia pada 14 Februari 2021.
Berangkat dari kasus tersebut, apa alasan dan mengapa seseorang bisa terinfeksi Covid-19 meski sudah mendapat vaksin?
“Sangat mungkin nakes, tokoh masyarakat tertular Covid-19 setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama. Besar kemungkinan sudah terpapar virus sebelum divaksin,” kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dokter Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers, Senin (22/2).
Nadia menjelaskan hal ini terjadi karena masa inkubasi virus Covid-19 berkisar 1-14 hari berbeda-beda pada setiap orang. Rata-rata gejala muncul dalam kurun waktu 5-6 hari.
“Jadi sangat mungkin penularan terjadi sebelum menerima vaksinasi dan gejalanya muncul setelah vaksinasi,” ungkap Nadia.
Alasan senada juga diungkapkan oleh ahli imunologi Profesor Samsuridjal Djauzi. Dia menjelaskan butuh waktu 14 hari untuk membentuk antibodi setelah suntikan kedua.
“Empat belas hari setelah suntikan kedua,” kata Samsuridjal kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Senin (22/2).
Pendapat yang sama juga diutarakan ahli imunologi Profesor Iris Rengganis.
“Sekitar 14-28 hari setelah vaksin kedua. Butuh waktu dan pembentukan antibodi tiap orang berbeda,” kata Iris kepada CNNIndonesia.com.
Selain itu karena alasan sudah sdah terpapar virus terlebih dulu, proses penularan Covid-19 juga masih sangat mungkin terjadi setelah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama dan kedua.
Hal ini terjadi karena dosis pertama vaksin Sinovac berisi virus yang sudah dimatikan. Suntikan ini bertujuan untuk memicu respons kekebalan awal agar tubuh mengenali virus.
“Setelah vaksin pertama belum ada kekebalan hingga dua minggu menuju dosis vaksin kedua. Kalau pun ada, sangat rendah. Jadi, sangat rawan tertular,” kata Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Profesor Hindra Irawan Satari.
Dosis kedua vaksin Covid-19 bertujuan untuk semakin memperkuat respons imun agar cepat membentuk antibodi. Antibodi akan terbentuk setelah 14 hari dengan pembentukan yang optimal pada hari ke-28 setelah vaksin dosis kedua.
“Setelah vaksin kedua enggak tiba-tiba ada antibodi, paling cepat dua minggu baru ada kekebalan dan optimal setelah empat minggu. Masih rawan terinfeksi karena proses antibodi enggak instan,” tutur Hindra.
Setelah pembentukan antibodi pun, seseorang masih dapat tertular Covid-19 meski tidak akan terjadi sakit atau gejala yang parah.
“Dengan vaksinasi tubuh kita lebih siap melawan virus sehingga walaupun sakit bukan sakit dengan gejala yang parah,” kata Nadia.
Baca juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Dukung Wacana Vaksin Mandiri Covid-19