Purna Warta – Bagi sebagian orang minum obat menjadi hal yang melelahkan dan tidak bersemangat. Minum obat selalu menjadi pilihan ketika tidak ada lagi pilihan lagi untuk meredakan sakit.
Sebagian orang terbiasa mengonsumi obat dengan air dingin dan ini juga menjadi pertanyaan apakah tidak akan muncul efek negatif terhadap kesehatan tubuh?
Fakta medis mengatakan bahwa sebenarnya suhu air tidak memengaruhi proses penyerapan zat aktif obat di dalam tubuh. Karena itu, sah-sah saja jika Anda memiliki kebiasaan minum obat menggunakan air dingin.
Lalu, bagaimana dengan air hangat? Apakah minum obat dengan air hangat jauh lebih baik ketimbang menggunakan air dingin? Banyak orang percaya bahwa minum obat dengan air hangat adalah yang terbaik. Air hangat dianggap bisa melarutkan bahan makanan lebih cepat.
Hal ini diasumsikan bahwa senyawa dalam obat juga akan mudah tercerna dan terserap oleh tubuh. Apakah anggapan tersebut dapat dibenarkan secara medis? Tidak! Sebab, daya larut antara satu jenis obat dengan obat lainnya berbeda-beda, tak peduli apa pun suhu airnya. Dengan kata lain, apa pun suhu air yang Anda konsumsi untuk minum obat tidak akan memberikan efek merugikan, asalkan air yang digunakan sepenuhnya matang dan bersih.
Minum obat dengan air dingin adalah hal yang diperbolehkan secara medis. Namun, sebelum memutuskan untuk meneguk air dingin, Anda sebaiknya memerhatikan jenis penyakit yang sedang dialami. Bila flu, sebaiknya hindari air dingin, baik untuk minum obat atau hal lainnya. Sebab, air dingin justru bisa membuat tubuh menjadi semakin tidak nyaman.
Tak hanya soal itu, berikut ini terdapat aturan minum obat lainnya yang juga perlu Anda perhatikan:
1. Hindari Minum Obat dengan Teh atau Kopi
Minum obat dengan kopi atau teh bisa menimbulkan gejala jantung berdebar hingga keringat dingin. Gejala tersebut bahkan bisa dirasakan lebih parah, apalagi bila yang Anda konsumsi adalah obat-obatan asma atau flu.
Lebih dari itu, kafein dalam teh atau kopi juga dapat mengganggu penyerapan obat di saluran cerna. Hal ini khususnya berlaku untuk obat antibiotik, obat untuk gangguan tiroid, dan antidepresan. Jadi, bukannya cepat sembuh, antibiotik yang telah diresepkan oleh dokter justru tidak bisa bekerja maksimal untuk membunuh bakteri hanya karena Anda mengonsumsinya dengan minuman berkafein. Sayang sekali, bukan?
2. Hindari Minum Obat dengan Susu atau Jus Buah
Jangan pernah berpikir untuk minum obat dengan susu atau jus buah. Sebab, kalsium dalam susu bisa mengikat beberapa jenis antibiotik sehingga tidak dapat bekerja secara maksimal. Sama halnya dengan susu kacang kedelai, yang dapat menghalangi kinerja obat tiroid sehingga manfaatnya tidak akan dirasakan oleh tubuh.
Bagaimana dengan jus? Nyatanya, jus grapefruit (jeruk bali merah) juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan obat. Ini karena grapefruit mengandung bahan kimia yang dapat mengikat enzim di saluran usus, sehingga sangat mudah bagi obat untuk masuk ke dalam aliran darah.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya minumlah obat dengan air putih, baik itu air dingin ataupun hangat. Selama yang digunakan adalah air putih matang, efektivitas obat tidak akan terganggu dan tubuh pun tidak akan mendapatkan efek samping yang merugikan.