Purna Warta – BAGI penderita maag, tantangan terbesar mereka mungkin adalah kenaikan asam lambung. Ketika asam lambung sudah naik, maka perut alan terasa perih dan sulit untuk melakukan aktivitas.
Akibatnya, mau tidak mau mereka harus mengonsumsi makanan, guna menekan asam lambung yang meningkat. Perut yang kosong setelah 6-8 jam bisa memicu peningkatan asam lambung. Hal inilah yang menimbulkan gejala sakit maag.
“Keadaan ini biasanya berlangsung hanya pada minggu pertama puasa dan Insya Allah tidak dirasakan lagi pada minggu-minggu berikutnya,” kata Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP.
Pada orang yang sehat, keadaan tersebut dalam bisa diatasi dengan beberapa cara. Mulai dari pilihan makan yang tepat saat berbuka dan sahur hingga kegiatan yang dilakukan.
“Kegiatan yang dilakukan sebaiknya juga tidak menyebabkan terjadinya peningkatan udara di dalam lambung, serta peningkatan asam lambung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dr Ari mengatakan jika puasa bisa saja memerparah keadaan. Ini terutama jika ada riwayat gangguan lambung sebelumnya.
“Adapun pada orang yang memang terdapat gangguan lambung sebelumnya, puasa akan memerberat kondisi sakit lambung,” terangnya.
Meski begitu, hal ini bisa diatasi dengan pengobatan yang tepat, terutama dilakukan pada pekan pertama puasa. Ketika pola makan tepat sudah terbentuk, maka bukan tidak mungkin sakit maag juga akan hilang.
“Secara umum selanjutnya dengan keteraturan makan, mengurangi camilan yang tidak sehat, dan pengendalian diri orang dengan sakit maag, sakit maagnya akan sembuh selama berpuasa,” tutupnya.