Gejala dan Penyebab Sakit Kepala dan Pusing

Purna Warta – Sering kali kita salah kaprah atau menganggap sakit kepala dan pusing adalah penyakit yang sama. oleh karena itu, disini kita akan menjelaskan sedikit apa bedanya.

Sakit Kepala

“Terdapat perbedaan yang jelas antara sakit kepala dan juga pusing yang mengarah ke vertigo. Beda kondisi atau diagnosis, tatalaksana pengobatannya juga beda,” kata Dokter Spesialis Saraf, Alvin Rahmawati kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, sakit kepala, migrain, dan vertigo punya perbedaan spesifik yang harus dapat diidentifikasi.

Alvin menjelaskan, sakit kepala terbagi atas dua, yakni primer dan sekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala tanpa diketahui penyebab khusus atau penyebab yang belum dapat dipastikan. Sedangkan nyeri kepala sekunder adalah nyeri kepala karena kelainan lain di kepala atau leher seperti infeksi dan tumor.

Sakit kepala primer memiliki beberapa tipe yakni tegang, migrain, dan klaster. Setiap tipe memiliki perbedaan gejala, begitu juga dengan vertigo.

Sakit kepala adalah kondisi medis paling umum yang dialami banyak orang.

Ahli penyakit dalam FKUI, dr Sukamto mengatakan bahwa sakit kepala bersifat sensasi subjektif. Artinya, setiap orang bakal merasakan sensasi yang saling berbeda saat sakit kepala.

“Penyebabnya bisa macam-macam tapi kita bagi menjadi dua yakni, organik dan non-organik,” kata Sukamto saat dihubungiCNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

“Organik, artinya ada sesuatu di kepala yang sakit. Di dalam kepala terdapat otak, pembuluh darah, dan ke bawah terdapat sinus. Bisa jadi ada masalah di situ.”

Sementara itu, penyebab non-organik diartikan sebagai tidak adanya masalah berarti pada kepala, tapi seseorang merasakan sakit kepala.

“Non-organik itu kalau dicek [kondisi tubuh] semua baik-baik saja, enggak ada yang bermasalah, juga tidak ada masalah di kepala, tapi merasakan sakit kepala,” ujar Sukamto.

Menurut Sukamto, penyebab non-organik cenderung dipicu oleh faktor psikis. Ada yang disebut psikosomatis atau kondisi stres yang memicu gejala sakit fisik, masalah kesehatan mental seperti gangguan persepsi, kecemasan, gangguan penyesuaian, juga gangguan konversi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *