Purna Warta – Banyak orang yang sangat menyukai jeroan seperti hati ayam,jantung aya, dan lainnya. Hal ini dikarenakan rasa ayng enak dan harganya juga murah meriah. Mengonsumsi secara berlebihan pun tidak baik dan sehat karena akan membawa dampak negatif.
Anda pasti familiar mendengar kalau terlalu banyak makan jeroan bisa memicu asam urat, atau ungkapan orang dengan asam urat tidak boleh makan jeroan. Namun apakah itu benar?
Secara medis, dikutip dari laman Better Health, asam urat merupakan bentuk umum dari radang sendi yang ditandai dengan serangan berulang dari nyeri sendi yang ekstrim, pembengkakan dan kemerahan.
Jika biasanya sebagian besar jenis radang sendi yang lain itu berkembangnya cenderung lambat. Tapi serangan asam urat yang membuat persendian bengkak dan kaku ini, biasanya terjadi secara tiba-tiba, seringkali di malam hari. Sendi yang paling sering terkena adalah jempol kaki, tetapi bisa juga dirasakan di bagian kaki, pergelangan kaki dan lutut, siku, pergelangan tangan hingga jari.
Secara alami, tubuh dan makanan yang kita konsumis memiliki zat yang disebut asam urat yang biasanya larut dalam aliran darah. Namun, kadang-kadang, asam urat tidak sepenuhnya larut dan menumpuk membentuk kristal seperti jarum. Ketika kristal tersebut menumpuk di persendian, maka nyeri karena tumpukan asam urat lah yang muncul.
Sederet makanan tertentu yang mengandung banyak asam urat, bisa memperburuk kondisi. Daging organ hewan, seperti hati, ginjal, dan sejenisnya memang harus dihindari karena jeroan alias organ hewan ini tinggi akan purin, melansir DW.
Mengutip The Conversation, Clare Collins, Professor in Nutrition and Dietetics, University of Newcastle, menambahkan selain jeroan hewan seperti hati, ginjal dan jeroan lainnya, makanan laut contohnya kerang, remis, herring, makarel, sarden dan ikan teri juga dikaitkan dengan risiko asam urat yang lebih besar karena kandungan purinnya yang tinggi dan berdampak pada asam urat.