Apakah Benar Tidur Bisa Mengakibatkan Saraf Putus?

Purna Warta – Apakah kalian pernah mendengarkan suatu mitos atau kabar burung bahwa tidur bisa membuat saraf putus? Yuk kita baca dlu

Tidur adalah rutinitas harian setiap orang. Tidur cukup dan berkualitas di malam hari membuat kerja otak lebih maksimal, Anda bisa fokus sepanjang hari.

Selain itu tidur cukup juga baik untuk meningkatkan metabolisme tubuh. Tidur cukup membuat semua organ dalam tubuh dapat beristirahat sehingga kerjanya akan lebih optimal ketika bangun. Sehingga tidur bisa membantu Anda tetap sehat.

Beberapa orang mungkin sangat sulit dibangunkan ketika sudah tidur lelap. Mereka juga tak bisa merespons apa pun saat tidur, mau itu bunyi bising, hawa panas atau dingin, bahkan guncangan di tempat tidur sekalipun.

Kondisi ini yang membuat anggapan bahwa ketika tidur, salah satu sistem saraf dalam tubuh terputus hingga tak bisa merespons apa pun ketika tidur. Namun anggapan itu hanya mitos semata.

“Ada saraf terputus saat tidur tidak terbukti, jadi mitos yang tidak terbukti,” kata Dokter Spesialis Saraf Manfaluthy Hakim, kepada CNNIndonesia.com, Rabu (2/6).

Ia menjelaskan, saat tidur semua indera tubuh tidak akan merespons stimulus apa pun yang berasal dari luar. Misalnya sentuhan, atau bisikan, pada kasus tidur mendalam hingga muncul mimpi, seseorang mungkin tak akan merespons suara bising bahkan guncangan di tempat tidur.

“Saat tidur memang semua indera kita tidak merespons terhadap stimulus dari luar dan itu bersifat sementara, ketika bangun dia kembali merespons,” ujarnya.

Sistem saraf melakukan regenerasi

Psikiater di Smart Mind Center Consulting Dokter Dharmawan mengatakan, saat tertidur seluruh tubuh sedang dalam kondisi istirahat total. Otak juga beristirahat sepenuhnya sehingga tidak merespons stimulus dari luar.

Sel saraf juga hanya beristirahat kemudian akan aktif kembali setelah bangun tidur.

“Kalau tidurnya berkualitas, cukup, dalam, maka ketika tidur dia fresh, segar bugar, karena seluruh bagian tubuhnya beristirahat,” ucapnya.

Hakim menjelaskan saat seseorang jatuh tidur maka tubuhnya akan beristirahat total, termasuk sistem saraf. Justru ketika tidur, sistem saraf melakukan regenerasi agar bisa bekerja lebih baik di kemudian hari.

“Salah satu fungsi tidur adalah memberikan kesempatan pada sistem saraf dan tubuh untuk melakukan regenerasi,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *