Purna Warta – Makanan pedas sudah menjadi favorit warga Indonesia sejak lama. Tak dipungkiri, bahwa sudah juga menjadi kebiasaan dalam sehari-hari mengkonsumsi berbagai macam makanan pedas.
Sebagian besar masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi makanan pedas. Alhasil, tak sedikit dari mereka yang mengalami masalah pencernaan akibat makanan yang terlalu pedas.
Meski terlihat sederhana, namun masalah pencernaan bisa menjadi serius apabila tidak lekas ditangani. Salah satu penyakit pencernaan yang berbahaya adalah kanker kolorektal (KKR) atau biasa disebut dengan kanker usus besar.
KKR adalah keganasan yang berasal dari jaringan usus besar terdiri dari kolon (bagian terpanjang dari usus besar) dan/atau rektum (bagian kecil terakhir dari usus besar sebelum anus).
Namun, apakah hobi mengonsumsi makanan pedas dapat memicu KKR? Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi, Sp.PD-KHOM, M.Epid, FINASIM, FACP, mengatakan untuk mengetahui potensinya, maka harus diukur dulu seberapa pedas makanan tersebut.
“Kalau pedas alami mungkin tidak terlalu berpengaruh pada KKR. Jadi yang pasti yang harus diperhatikan adalah alkohol, merokok, itu adalah radikal bebas yang memicu terjadinya perubahan sel,” kata dr. Ikhwan, dalam virtual media briefing ‘Apa dan bagaimana personalised medicine dalam kanker kolorektal’, Selasa (26/1/2021).
Menurutnya apabila dengan mengonsumsi makanan pedas, dapat memicu sel seseorang untuk berubah, maka kemungkinan dapat berpotensi menyebabkan KKR. Namun, kesimpulan ini baru bisa terbukti dengan penelitian lebih lanjut.
“Tapi saat ini belum ada data yang meneliti hal itu. Jadi perlu pengujian yang lebih mendalam tentang makanan pedas yang bisa menyebabkan KKR. Yang jelas perbanyak makan buah dan sayur, kurangin makanan berlemak dan daging serta makanan yang diolah dengan suhu tinggi,” tuntasnya.