Amankah Jika Kita Keramas Setiap Hari

PurnaWarta — Indonesia merupakan sebuah negara yang berada di wilayah tropis yang mana membuat rambut kita cepat lepek. Hal ini yang menyebabkan kebanyakan orang Indonesia keramas setiap hari.

Dilansir dari CNNIndonesia, berapa hari sekali kamu keramas? Ada orang yang keramas 2 hari sekali ada yang keramas setiap hari lantaran selalu lepek acap kali usai beraktivitas.

Tapi sebenarnya, boleh enggak sih keramas setiap hari? Lagi-lagi ada yang bilang tak boleh lantaran rambut bisa gampang rontok dan rusak, tapi ada yang bilang tak masalah. Gimana nih?

Firman Parrol, dokter spesialis dermatologi-venereologi di Bamed Hair Care, mengatakan tidak masalah keramas setiap hari.

“Tidak apa-apa kalau memang harus [keramas] setiap hari tapi harus perhatikan cara-cara keramasnya,” ujar Firman dalam temu media bersama Bamed Hair Care di Ashta District 8, SCBD, Jakarta Selatan, Senin (13/3).

Dalam kondisi tertentu, rambut perlu dicuci lebih sering akibat tumpukan kotoran, debu dan minyak. Namun orang disarankan untuk mencuci rambut cukup dua hari sekali. Lalu harus bagaimana?

Jika terpaksa keramas setiap hari , sebaiknya perhatikan hal-hal berikut.
1. Pakai kondisioner
Firman menyarankan untuk menggunakan sampo yang lembut. Kemudian setelah keramas, yang tidak kalah penting adalah memakai kondisioner.

Kondisioner akan melindungi permukaan rambut. Kondisioner ini juga berguna untuk melembapkan rambut. Ibarat skincare, kondisioner bertindak sebagai pelembap.

2. Busakan sampo

Sampo biasanya berbentuk cairan kental. Adhimukti T. Sampurna, dokter spesialis dermatologi-venereologi di Bamed Hair Care, menyarankan untuk dicampur dengan air terlebih dahulu hingga terbentuk busa.

“Jadi rambut dibasahi, sampo dibusakan di tangan, lalu ratakan di kulit kepala,” kata Adhi dalam kesempatan serupa.

Langkah ini untuk menghindari residu sampo pada kulit kepala dan sampo bisa menjalankan tugas utamanya yakni membersihkan kulit kepala dan rambut.

3. Jangan sembarang gosok

Adhi menekankan untuk tidak sembarangan memijat atau menggosok kulit kepala. Dia menjelaskan jalur pembuluh darah pada kulit kepala dari tengah ke samping.
“Pijat [kulit kepala] itu dari pinggir ke tengah. Kalau ngaco, kita mengacaukan pembuluh darahnya, padahal kita kan ingin menggemburkan ‘tanahnya’,” ujarnya.

Kulit kepala ibarat tanah dan rambut adalah tumbuhan. Pijatan jadi sarana mengolah ‘tanah’ sehingga penuh nutrisi dan rambut pun sehat. Nutrisi-nutrisi buat rambut dibawa aliran darah sehingga pijatan yang tepat akan menyehatkan rambut.

Kalau Anda memijat rambut dari tengah ke pinggir, aliran darah cepat turun dan dikhawatirkan nutrisi buat rambut belum cukup optimal.

4. Bungkus dengan handuk
Cara mengeringkan rambut pun harus tepat. Orang terbiasa mengeringkan rambut dengan handuk. Handuk dipegang lalu digosok-gosokkan pada rambut dengan harapan akan cepat kering.

Mungkin rambut memang cepat kering, tapi juga cepat rusak. Firman menyarankan penggunaan handuk cukup sebagai pembungkus rambut.

“Rambut jangan digosok-gosok dengan handuk tapi dibungkus, lalu tekan-tekan,” katanya.

5. Pakai hair dryer dengan suhu minimal
Saat handuk dinilai kurang bisa mengeringkan rambut, orang menambah upaya dengan menggunakan hair dryer. Firman berkata penggunaan hair dryer boleh saja, asal diatur dengan suhu minimal.

Suhu panas apalagi dalam kondisi rambut masih setengah basah akan cepat membuat rambut rapuh.

“Kalau pakai hair dryer diatur suhu seminimal mungkin, mungkin yang keluar hanya angin,” imbuhnya soal keramas setiap hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *