Purna Warta – Menjaga kesehatan dari berbagai penyakit adalah kewajiban yang harus kita lakukan untuk mempertahankan keberlangsungan hidup.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan menargetkan pada 2024, alat pendeteksi kanker payudara mammogram hadir di 514 Kabupaten/Kota.
Pemenuhan kebutuhan mammogram untuk skrining, yang merupakan implementasi dari transformasi kesehatan bidang Layanan Primer. Namun ketersediaan saat ini, menunjukkan alat masih dibawah 100 di kabupaten/Kota.
“Saya pastikan 2024 sudah punya mammogram di 514 kabupaten/kota. Yang paling penting adalah hidup sehat jangan terkena kanker,” tegas Menkes Budi.
Disampaikan sekitar 80% wanita di Indonesia tidak terdeteksi kanker payudara. Dengan begitu, ia mengupayakan alat mammogram sebagai pendeteksi dini yang lebih akurat.
“Dari 514 kabupaten/kota, yang punya mammogram di bawah 100 kabupaten/kota. Sebanyak 80% wanita Indonesia tidak bisa dideteksi kanker payudara,” ucap Menkes Budi.
Kondisi Indonesia sekarang terbilang sedikit, dibandingkan dengan Australia dan Thailand. Dari 3 ribu rumah sakit di Indonesia, yang memiliki mammogram hanya 200 rumah sakit.
Menurut Menkes Budi, pencegahan dini kanker payudara bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu secara klinis dengan diperiksa ke Rumah Sakit. Kemudian, diperiksa sendiri, dengan menyadari gejala dari kanker payudara.
“Kanker lebih baik dideteksi sedari dini jangan dideteksi setelah stadium 3 atau 4. Deteksinya yang paling gampang adalah dengan Sadanis (periksa payudara secara klinis) dan Sadari (periksa payudara sendiri). Tapi kalau yang standar WHO itu harus menggunakan mammogram,” kata Menkes Budi.