Purna Warta – Tidak dipungkiri bahwa selama bulan Ramadhan, bau mulut sangat wajar dan lantaran terjadi dikarenakan tidak mengonsumsi apapun. Namun jika setelah berpuasa bau mulut masih tercium, bisa saja hal itu karena ada gangguan dan penyebab lainnya yang harus kita ketahui.
Bau mulut atau halitosis juga bisa muncul akibat adanya kondisi medis yang mendasarinya. Jenis bau mulut nyatanya terdiri dari berbagai macam aroma. Yuk, ketahui macam-macam bau mulut dan penyebabnya berikut ini:
Beraroma Manis atau Buah
Diabetes yang tidak diobati bisa memicu komplikasi yang dikenal dengan istilah ketoasidosis diabetik (penumpukan asam di dalam darah akibat diabetes).
Melansir WebMD, bau mulut seperti buah-buahan bisa menandakan tingginya kadar keton (asam yang dibuat organ hati) di dalam tubuh. Bila Anda mengalami ketoasidosis diabetik, bau mulut bisa beraroma manis atau seperti buah.
Kemudian, diet rendah karbohidrat maupun puasa terkadang juga bisa menyebabkan perubahan bau mulut. Beberapa orang mendeskripsikannya sebagai aroma metalik, namun beberapa lainnya merasa ada aroma manis.
Diet rendah karbohidrat menyebabkan proses pembakaran lemak. Hal ini berujung pada pelepasan keton di dalam napas dan urine. Penumpukan keton bisa mengakibatkan perubahan aroma napas.
Busuk Seperti Sampah
Terdapat banyak penyebab dari jenis bau mulut yang busuk seperti sampah. Adanya infeksi di mulut, tenggorokan, atau paru-paru bisa membuat napas berbau seperti jaringan yang membusuk.
Contohnya, bronkiektasis (penebalan dan pelebaran tabung bronkial) bisa memicu infeksi pernapasan berulang dan munculnya lendir beraroma busuk.
Selain itu, penggunaan gigi palsu, mahkota gigi, atau alat-alat orthodontik yang tidak pas juga bisa menyebabkan napas berbau busuk. Kondisi ini diakibatkan sisa makanan terjebak di sela gigi dan adanya pertumbuhan bakteri.
Penyebab bau mulut busuk lainnya ialah penyakit gusi yang tidak diobati dan penyakit peradangan seperti granulomatosis.
Pembersih Kuteks
Ketika Anda menerapkan diet rendah karbohidrat seperti diet keto atau paleo, konsumsi karbohidrat menjadi sedikit. Efeknya, tubuh justru membakar simpanan lemak ketimbang karbohidrat, sehingga menghasilkan zat kimia bernama aseton pada prosesnya.
Tak heran bila penerapan diet tersebut bisa menimbulkan aroma napas seperti cairan pembersih kuteks. Selain itu, penderita diabetes juga dapat mengalami hal serupa.
Asam
Penderita GERD bisa memiliki aroma asam pada napas. Menurut dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, kondisi ini terjadi karena katup yang menyambungkan lambung dan esofagus tidak menutup sempurna.
“Penderita GERD memiliki asam lambung yang tinggi. Sementara itu, katup yang menyambung lambung dan esofagus tidak menutup dengan sempurna. Hal tersebut yang membuat aroma asam bisa keluar sampai ke daerah mulut dan keluar ke pernapasan,” jelasnya.
Dokter Iqbal menyampaikan, kondisi tersebut tidak hanya terjadi saat GERD kambuh. Selama penderita masih mengalami penimbunan asam dan GERD belum sembuh total, maka jenis bau mulut asam masih bisa terjadi.
Amonia atau Urine
Dikenal juga dengan istilah azotemia, kondisi ini biasa terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal akibat cedera ataupun penyakit. Jika ginjal tidak dapat mengeluarkan cukup nitrogen, maka terjadi penumpukan bahan kimia di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan napas berbau amonia.