Purna Warta – Seks tak selalu menyenangkan. Bagi sebagian orang, seks justru memicu sejumlah keluhan fisik yang dirasa mengganggu.
Faktanya, hubungan seks memang bisa memicu penyakit atau gejala-gejala klinis yang diakibatkan. Seks bisa memicu keluhan mulai dari sakit kepala hingga gangguan pada organ intim.
Berikut beberapa gejala klinis dan penyakit yang umumnya muncul setelah berhubungan seks, mengutip berbagai sumber.
1. Sakit kepala
Beberapa orang mengalami sakit kepala setelah berhubungan seks.
Mengutip dari Everyday Health, National Headache Foundation (NHF) menjelaskan, ada dua jenis sakit kepala yang berkaitan dengan aktivitas seksual, terutama dengan orgasme. Pertama, rangsangan seksual menimbulkan kontraksi otot pada kepala dan leher hingga memicu sakit kepala.
Kedua, exertional headache, atau sakit kepala yang berhubungan dengan aktivitas fisik, termasuk hubungan intim. Exertional headache juga kerap disebut sakit kepala orgasmik. Sakit kepala ini akan terasa intens dan parah sebelum orgasme. Sakit kepala terjadi sebagai respons peningkatan tekanan darah.
2. Postcoital dysphoria
Usai berhubungan seks timbul rasa sedih? Kondisi ini disebut postcoital dysphoria (PCD). Mengutip dari Healthline, PCD merupakan kondisi yang mengakibatkan kesedihan, gejolak, dan menangis setelah bercinta.
Namun, perlu dicatat, kesedihan yang muncul tidak berkaitan dengan aktivitas seks yang dirasa tidak menyenangkan.
Orang yang mengalami PCD disarankan berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk mengeksplorasi penyebab dan penanganannya.
3. Alergi air mani
Meski terdengar aneh, alergi air mani bisa dialami beberapa perempuan. Paula Bednarek, ahli obstetri dan ginekologi, menyebut bahwa kondisi ini jarang terjadi.
Air mani mengubah keseimbangan pH vagina sehingga timbul iritasi, lendir serviks, gatal, dan bengkak. Hal terbaik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko alergi adalah dengan menggunakan kondom saat berhubungan seks.
4. Postorgasmic illness syndrome
Postorgasmic illness syndrome (POIS) memiliki gejala mirip flu seperti demam, kepala berkabut, nyeri otot atau sendi, kelelahan atau masalah konsentrasi setelah berhubungan seks. Kondisi seperti ini pertama kali diidentifikasi pada pria sesaat setelah ejakulasi.
Berdasarkan studi yang dipublikasikan pada 2016, ada indikasi POIS dipicu reaksi autoimun pada cairan maninya sendiri.
5. Infeksi saluran kemih
Seks berisiko memicu infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyerang saluran kemih termasuk ginjal, kemih, ureter, dan uretra. Dibanding laki-laki, perempuan lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih.
Mengutip dari WebMD, gejala penyakit ini meliputi sensasi terbakar saat buang air kecil, sering ingin buang air kecil tapi urine sedikit, urine berwarna gelap dan berbau aneh, rasa lelah dan gemetar, demam, serta rasa sakit di perut bawah atau punggung bawah.
Baca juga: Penyebab Lansia Susah Tidur