Purna Warta – Tanggal 20 Maret diperingati sebagai International Day of Happiness atau Hari Kebahagiaan Internasional. Kebahagiaan tampak begitu personal. Buat Anda, bahagia mungkin sesederhana menerima pesan teks dari si dia. Namun buat orang lain, bahagia bisa jadi belanja baju dan makan di restoran favorit.
Apapun yang jadi sumber bahagianya, membangun kebiasaan positif penting pula dilakukan. Ada berbagai kebiasaan kecil yang tak disadari ternyata bisa membuat Anda bahagia.
Kebiasaan-kebiasaan ini perlahan akan menghantar Anda pada perasaan bahagia.
Satu per satu, coba bangun kebiasaan berikut selama beberapa hari, seminggu, sebulan hingga terinternalisasi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Tersenyum
Melansir dari Healthline, kita tersenyum karena bahagia. Namun ini sebenarnya bisa berlaku dua arah. Senyum bisa merangsang otak untuk merilis dopamin sehingga timbul perasaan bahagia.
Bukan berarti Anda harus pasang senyum palsu sepanjang waktu. Jika suatu waktu mengalami hal yang buat Anda tak menyenangkan, coba tersenyum dan rasakan perubahannya. Mungkin Anda juga bisa memulai pagi dengan menatap cermin dan tersenyum agar menjalani hari dengan semangat.
2. Melakukan aktivitas fisik
Meski bertajuk aktivitas fisik, bukan berarti elemen mental tidak ikut terlibat dan memperoleh manfaat. Aktivitas fisik bisa mengurangi kecemasan, stres, mengurangi gejala depresi juga menambah rasa bahagia.
Aktivitas fisik apa saja yang bisa dilakukan? Sebenarnya ini tidak selalu dengan aktivitas fisik berat dan menguras keringat. Anda bisa jalan kaki sekitar rumah, mengikuti kelas yoga pemula secara online, peregangan ringan tiap bangun tidur atau sela-sela kegiatan di rumah. Berdansa atau menari mengikuti irama musik favorit pun bisa dihitung aktivitas fisik.
3. Konsumsi makanan bergizi
Melansir dari Mayo Clinic Health System, asupan makanan yang bergizi berhubungan dengan kesejahteraan (wellbeing) secara menyeluruh. Perhatikan kebutuhan nutrisi termasuk karbohidrat, lemak dan protein, juga mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Untuk kaborhidrat sebaiknya pilih pangan sumber karbohidrat kompleks seperti roti gandum, beras merah, kentang, dan jagung. Kemudian protein bisa dari pangan nabati misal tahu dan tempe, sedangkan pangan hewani misal, daging merah, telur, daging ayam, ikan. Lemak pun pilih lemak sehat misal minyak zaitun, alpukat dan ikan-ikanan berlemak termasuk ikan kembung.
Sayuran dan buah usahakan konsumsi dalam kondisi segar dan memiliki warna beragam. Tak kalah penting, konsumsi makanan yang mampu mendukung kesehatan usus agar penyerapan nutrisi pun sempurna. Jenis makanan yang turut menyehatkan usus antara lain, yogurt, kombucha, kimchi dan jenis makanan fermentasi lain.
4. Pilah berita dan informasi
Penting untuk tetap up to date atau mengetahui informasi terkini lewat portal berita maupun media sosial. Kadang tak perlu dicari pun, informasi-informasi ini seolah menghampiri. Agar tidak terlalu ‘tenggelam’ dalam aliran informasi termasuk hoaks, informasi yang tidak jelas sumbernya juga berita-berita bernuansa negatif, sebaiknya pilih berita atau informasi yang memang Anda perlukan. Kadang orang kerap mengikuti perkembangan informasi karena ada ketakutan ketinggalan zaman atau kurang update (kudet). Padahal saat informasi terlalu banyak, malah akan menimbulkan stres terlebih di masa pandemi seperti sekarang.
5. Berkabar dengan orang terdekat
Tak bisa dimungkiri, bahagia terasa saat bisa berjumpa dengan orang-orang terkasih. Hanya saja, perjumpaan ini musti terkendala pandemi sehingga mau tak mau orang harus memanfaatkan teknologi dan berjumpa secara virtual. Tetap jaga relasi dan komunikasi sesederhana dengan menanyakan kabar via pesan teks. Bertukar kabar, bercerita atau curhat, sekadar bercanda bisa melepas stres sekaligus rindu. Hal ini pun bisa menunjukkan perhatian pada orang-orang terdekat dan memberikan seulas senyum.
Baca juga: Manfaat Daun Kemangi untuk Pria