Purna Warta – Sebagian pasangan yang sudah menikah menggunakan kontrasepsi sebagai tindak pencegahan kehamilan disaat melakukan berhubungan badan atau seks dan juga sebagai solusi untuk menunda memiliki momongan.
Bersama Ni Komang Yeni Dhana Sari, dokter spesialis kandungan dan CEO Klinik Health360, Anda akan menemukan fakta-fakta di balik informasi-informasi berikut.
1. Pil KB bikin badan gemuk
Anggapan ini beredar karena pengalaman sejumlah perempuan yang berat badannya naik akibat konsumsi pil KB atau suntik. Namun Yeni berkata informasi ini kurang tepat.
2. Terlalu lama pakai kontrasepsi bikin susah hamil
Ini mitos. Justru kehamilan terbilang lebih mudah jika sebelumnya pasangan menggunakan kontrasepsi. Pada kontrasepsi hormonal, justru akan membuat haid lebih teratur.
“Begitu kita setop [kontrasepsi], bulan berikutnya kan kita hanya perlu waktu 3 bulan untuk memprogram otak untuk kerja seperti yg kita mau, membiasakan diri untuk seperti itu [haid],” katanya.
Jika mengalami kesulitan hamil, biasanya masalah ada pada kelebihan berat badan, PCOS, ketidakseimbangan hormon.
3. Hubungan seks selama haid bisa mencegah kehamilan
Bisa dipastikan hubungan seks selama haid tidak mengakibatkan kehamilan. Sperma tidak bisa masuk ke liang vagina. Namun Yeni menekankan sebenarnya ada hal yang lebih membahayakan jika seks dilakukan selama haid.
“Bisa terjadi infeksi. Karena kan saat haid itu ada darah yg keluar, mulut rahim terbuka, kemudian terjadi gesekan, dorongan, mesti terjadi refluks atau vagina itu kan nggak steril ya ada banyak kuman di sana. itu terdorong masuk melalui mulut rahim yang terbuka saat haid karena ada aliran darah. Dia jadi refluks, bisa ke rahim, saluran rahim, ke panggul, bisa jadi radang panggul,” jelasnya.
Tidak hanya itu, bisa ada risiko endometriosis (jaringan yang membentuk lapisan dalam dinding rahim tapi malah tumbuh di luar rahim), adenomiosis (endometrium tumbuh menerobos dinding otot rahim) dipicu aliran balik darah haid dan menempel di rahim.
4. Perempuan yang menikah dan belum punya anak tidak boleh kontrasepsi
Justru sebaiknya pasangan merencanakan keluarga melalui kontrasepsi. Rencana terkait momongan seharusnya sudah dibicarakan sejak sebelum menikah.
“Biasanya pasangan usia mudah ini sudah mapan secara pekerjaan cuman kan ada hal hal tertentu yang mengakibatkan dia enggak boleh hamil. Nah itu harus dengan alat kontrasepsi. kalau nggak sudah pasti hamil,” kata Yeni.
5. Pil kontrasepsi darurat = pil aborsi
Penggunaan emergency contraception alias morning pills biasanya digunakan saat situasi darurat. Yeni memberikan contoh, laki-laki mau ejakulasi tapi kecolongan keluar ‘di dalam’. Morning pills bisa dikonsumsi untuk mencegah kehamilan.
Pil harus diminum dalam waktu kurang dari 2×24 jam. Jika diberikan setelah 2×24 jam, tidak akan efektif dan peluang kehamilan cukup tinggi.
“Apa ini aborsi? Tidak. Aborsi adalah sudah terbentuk adanya kehamilan, kantong kehamilan, memberikan hasil positif pada tes kehamilan. Nah kita ‘abort’ kita gagalkan, kita tunda. itu aborsi. Kalau belum terjadi apapun, kita pakai morning pills, itu bukan abortion karena belum terjadi apapun,” jelasnya.